Jakarta: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut penataan wilayah Kemang, Jakarta Selatan, baru mencapai 10 persen. Padahal, penandatanganan konstruksi untuk memoles kawasan 'elite' ini telah dilakukan sejak Juni 2019.
"Sudah mulai marking untuk pelebaran trotoar dan membuat pola. Ketika ini selesai baru memikirkan transportasi, park and ride," ujar Hari kepada Medcom.id, Jum'at, 26 Juli 2019.
Hari mengakui terjadi keterlambatan pengerjaan. Revitalisasi terhenti sejenak selama libur panjang Idulfitri.
"Tapi Desember (pasti) selesai. Kendala ada namun itu bisa diantisipasi dan ada solusinya," kata dia.
Baca juga: Kekhawatiran Warga Terkait Penataan Kemang
Guna melancarkan proyek, Hari juga intensif melakukan sosialisasi kepada warga. Pasalnya, masih ada warung atau tempat usaha di titik-titik yang akan dilakukan penataan.
"Kalau trotoar dilebarkan otomatis ada (tempat usaha) terdampak. Terpenting jangan di lajur jalan dan pedestrian, yang terkena dampak tentu direlokasi," ungkapnya.
Pemprov DKI sebelumnya berencana merevitalisasi empat kawasan strategis di Ibu Kota. Di antaranya Kemang, Kuningan, Cikini, dan Senen.
Untuk kawasan Kemang, revitalisasi meliputi penataan trotoar dan pembatasan kendaraan. Di area ini juga akan disediakan kantong parkir serta shuttle bus.
Sesuai kontrak yang ditandatangani Pemprov DKI dengan Dinas Bina Marga dan Jaya Konstruksi, revitalisasi sudah dilakukan sejak Mei 2019. Penataan dimulai dari pelebaran pedestrian hingga tiga meter dan perbaikan trotoar sepanjang 7,5 kilometer.
Baca juga: Perbaikan Trotoar Kemang Jadi Proyek Percontohan
Jakarta: Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho menyebut penataan wilayah Kemang, Jakarta Selatan, baru mencapai 10 persen. Padahal, penandatanganan konstruksi untuk memoles kawasan 'elite' ini telah dilakukan sejak Juni 2019.
"Sudah mulai
marking untuk pelebaran trotoar dan membuat pola. Ketika ini selesai baru memikirkan transportasi,
park and ride," ujar Hari kepada
Medcom.id, Jum'at, 26 Juli 2019.
Hari mengakui terjadi keterlambatan pengerjaan. Revitalisasi terhenti sejenak selama libur panjang Idulfitri.
"Tapi Desember (pasti) selesai. Kendala ada namun itu bisa diantisipasi dan ada solusinya," kata dia.
Baca juga:
Kekhawatiran Warga Terkait Penataan Kemang
Guna melancarkan proyek, Hari juga intensif melakukan sosialisasi kepada warga. Pasalnya, masih ada warung atau tempat usaha di titik-titik yang akan dilakukan penataan.
"Kalau trotoar dilebarkan otomatis ada (tempat usaha) terdampak. Terpenting jangan di lajur jalan dan pedestrian, yang terkena dampak tentu direlokasi," ungkapnya.
Pemprov DKI sebelumnya berencana merevitalisasi empat kawasan strategis di Ibu Kota. Di antaranya Kemang, Kuningan, Cikini, dan Senen.
Untuk kawasan Kemang, revitalisasi meliputi penataan trotoar dan pembatasan kendaraan. Di area ini juga akan disediakan kantong parkir serta
shuttle bus.
Sesuai kontrak yang ditandatangani Pemprov DKI dengan Dinas Bina Marga dan Jaya Konstruksi, revitalisasi sudah dilakukan sejak Mei 2019. Penataan dimulai dari pelebaran pedestrian hingga tiga meter dan perbaikan trotoar sepanjang 7,5 kilometer.
Baca juga:
Perbaikan Trotoar Kemang Jadi Proyek Percontohan Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)