Jakarta: Pengelolaan air limbah tak menjadi perhatian serius pengelola gedung-gedung tinggi di Ibu Kota. Hal ini tampak dari laporan inspeksi mendadak (sidak) pada Kamis, 15 Maret 2018.
"Di Sequis Center (Sudirman) ditemukan air limbah gedung mengalir ke saluran kota dengan kondisi keruh dan bau," kata Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim kepada Medcom.id, Selasa, 20 Maret 2018.
Menurut dia, kondisi in diperkirakan sudah berlangsung kurang lebih dua minggu. Hal itu terjadi karena proses pembuatan bak kontrol yang baru berjalan selama dua minggu.
"Pipa bypass air limbah ke saluran kota sudah dipotong pengelola gedung karena diawasi pengawas," imbuhnya.
Kondisi serupa juga ditemui di Plaza Asia dan Menara Sudirman. Kedua gedung pencakar langit itu punya problem serupa.
Dua gedung itu tak memiliki izin pembuangan air limbah dan tidak memeriksa air limbah secara rutin. Gedung itu juga tak memenuhi ketentuan teknis.
"Tidak memiliki flow meter, titik pengambilan sampel, pencatatan swapantau harian, SOP, dan tidak membuat neraca air. Hasil pengamatan lapangan air hasil olahan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) keruh dan berbau," kata Ali.
Baca: PDAM DKI Klaim Sudah Penuhi Kebutuhan Air
Terakhir, sidak juga mencatat kelalaian pengelola dalam memelihara sumur resapan. Di Plaza Semanggi, misalnya, ada empat sumur dengan kapasitas 5 meter kibik dengan kondisi tak terawat.
"Selain itu, dua titik sumur tanah sebagai cadangan dengan izin SIPA (surat izin pengambilan air bawah tanah) sudah habis masa berlakunya. SIPA untuk satu sumur dalam proses perpanjangan, sedangkan untuk satu sumur lainnya akan ditutup," pungkas Ali.
Pemerintah Provinsi DKI sudah menyidak lebih dari 50 gedung tinggi di sepanjang Sudirman-Thamrin. Rabu, 21 Maret 2018, tim terpadu akan mengakhiri sidak 68 gedung yang menjadi target.
Jakarta: Pengelolaan air limbah tak menjadi perhatian serius pengelola gedung-gedung tinggi di Ibu Kota. Hal ini tampak dari laporan inspeksi mendadak (sidak) pada Kamis, 15 Maret 2018.
"Di Sequis Center (Sudirman) ditemukan air limbah gedung mengalir ke saluran kota dengan kondisi keruh dan bau," kata Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Ali Maulana Hakim kepada
Medcom.id, Selasa, 20 Maret 2018.
Menurut dia, kondisi in diperkirakan sudah berlangsung kurang lebih dua minggu. Hal itu terjadi karena proses pembuatan bak kontrol yang baru berjalan selama dua minggu.
"Pipa
bypass air limbah ke saluran kota sudah dipotong pengelola gedung karena diawasi pengawas," imbuhnya.
Kondisi serupa juga ditemui di Plaza Asia dan Menara Sudirman. Kedua gedung pencakar langit itu punya problem serupa.
Dua gedung itu tak memiliki izin pembuangan air limbah dan tidak memeriksa air limbah secara rutin. Gedung itu juga tak memenuhi ketentuan teknis.
"Tidak memiliki
flow meter, titik pengambilan sampel, pencatatan swapantau harian, SOP, dan tidak membuat neraca air. Hasil pengamatan lapangan air hasil olahan IPAL (instalasi pengolahan air limbah) keruh dan berbau," kata Ali.
Baca: PDAM DKI Klaim Sudah Penuhi Kebutuhan Air
Terakhir, sidak juga mencatat kelalaian pengelola dalam memelihara sumur resapan. Di Plaza Semanggi, misalnya, ada empat sumur dengan kapasitas 5 meter kibik dengan kondisi tak terawat.
"Selain itu, dua titik sumur tanah sebagai cadangan dengan izin SIPA (surat izin pengambilan air bawah tanah) sudah habis masa berlakunya. SIPA untuk satu sumur dalam proses perpanjangan, sedangkan untuk satu sumur lainnya akan ditutup," pungkas Ali.
Pemerintah Provinsi DKI sudah menyidak lebih dari 50 gedung tinggi di sepanjang Sudirman-Thamrin. Rabu, 21 Maret 2018, tim terpadu akan mengakhiri sidak 68 gedung yang menjadi target.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)