Jakarta: Pemprov DKI Jakarta berencana membangun LRT Fase 1B menyambung rute Kelapa Gading-Velodrome menuju Manggarai. Menurut Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zulkifli, total kebutuhan dana untuk membangun keseluruhan fase itu adalah Rp5 triliun.
DPRD DKI Jakarta menyetujui usulan anggaran tahap awal pembangunan LRT Fase 1B tersebut senilai Rp996 miliar dengan rincian Rp80 miliar untuk pembebasan lahan yang dianggarkan di Dinas Perhubungan. Lalu, Rp916 miliar dianggarkan dalam bentuk Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai induk PT LRT Jakarta.
"Target selesai di akhir 2024. PMD ke PT Jakpro yang merupakan induk perusahaan dari PT LRT Jakarta," ungkap Taufik saat dihubungi Media Indonesia, Jumat, 25 November 2022.
Rute tersebut akan memiliki jarak tempuh 6,4 kilometer (Km) dengan lima stasiun yang akan dibangun.
Sementara itu, dengan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk membangun LRT Jakarta, Taufik mendorong agar Jakpro dan Pemprov DKI kreatif mencari pendanaan di luar APBD agar APBD dapat fokus diprioritaskan pada pos lain yang lebih bersentuhan dengan permasalahan warga. Salah satu langkah yang bisa diambil melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPDBU).
"Tapi pada praktiknya itu tidak mudah. Pihak badan usaha (swasta) pasti melihat dulu proyeksi untung rugi dari sebuah proyek," ujar dia.
Jakarta: Pemprov
DKI Jakarta berencana membangun LRT Fase 1B menyambung rute Kelapa Gading-Velodrome menuju Manggarai. Menurut Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, Muhammad Taufik Zulkifli, total kebutuhan dana untuk membangun keseluruhan fase itu adalah Rp5 triliun.
DPRD DKI Jakarta menyetujui usulan anggaran tahap awal pembangunan LRT Fase 1B tersebut senilai Rp996 miliar dengan rincian Rp80 miliar untuk pembebasan lahan yang dianggarkan di Dinas Perhubungan. Lalu, Rp916 miliar dianggarkan dalam bentuk Penyertaan Modal Daerah (PMD) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sebagai induk PT
LRT Jakarta.
"Target selesai di akhir 2024. PMD ke PT Jakpro yang merupakan induk perusahaan dari PT LRT Jakarta," ungkap Taufik saat dihubungi Media Indonesia, Jumat, 25 November 2022.
Rute tersebut akan memiliki jarak tempuh 6,4 kilometer (Km) dengan lima stasiun yang akan dibangun.
Sementara itu, dengan besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk membangun LRT Jakarta, Taufik mendorong agar Jakpro dan
Pemprov DKI kreatif mencari pendanaan di luar APBD agar APBD dapat fokus diprioritaskan pada pos lain yang lebih bersentuhan dengan permasalahan warga. Salah satu langkah yang bisa diambil melalui skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPDBU).
"Tapi pada praktiknya itu tidak mudah. Pihak badan usaha (swasta) pasti melihat dulu proyeksi untung rugi dari sebuah proyek," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)