ilustrasi/medcom.id
ilustrasi/medcom.id

Kemenkes Pastikan Stok Obat untuk Penanganan Covid-19 Cukup

Ferdian Ananda • 11 Juli 2021 08:47
Jakarta: Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memastikan stok obat untuk penanganan covid-19 aman. Pelaksana tugas (Plt) Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Arianti Anaya mengatakan pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan obat-obatan tersebut.
 
"Saya ingin menekankan di sini bahwa kami sudah melakukan pengecekan stok obat bahwa kita memiliki stok yang cukup dan tentunya stok yang kita punya ini masih cukup di tengah kasus covid-19 yang saat ini cukup tinggi dan membutuhkan obat-obatan," katanya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu, 11 Juli 2021.
 
Dia meminta industri obat, pedagang besar farmasi (PBF), dan pelaku usaha lainnya tidak menimbun obat. Hingga saat ini, belum ada obat yang terbukti ampuh menghilangkan covid-19.

"Sampai saat ini masih belum ditemukan obat yang terbukti secara klinis untuk mengobati pasien covid. Namun ,ada beberapa obat yang dianggap potensial dan sudah dapat dipakai dalam penanganan terapi covid-19," jelasnya.
 
Arianti tak memungkiri ada beberapa kendala yang dihadapi, salah satunya pendistribusian obat ke daerah. Ia meminta industri obat atau PBF untuk tidak menahan obat-obatan agar masyarakat mudah mendapatkan obat.
 
Baca: Kemenkes Minta Penjual Tak Menahan Obat Terapi Covid-19
 
“Kita berharap industri-industri tidak menahan obat-obat yang ada di industri maupun PBF sehingga masyarakat mendapatkan akses secepatnya,” kata Arianti.
 
Saat ini stok obat terapi covid-19 cukup banyak. Beberapa di antaranya, Oseltamivir kapsul ada 11,6 juta tablet, Favipiravir ada 24,4 juta tablet, Remdesivir 148.891 vial.
 
“Memang remdesivir ini kelihatannya stok kita ada 148.891. Kita sedang mendorong remdesivir untuk impor dan saat ini remdesivir sudah akan sampai lagi di Indonesia dalam 1 sampai 2 hari ini,” ucap Arianti.
 
Kemudian Azythromycin ada 12,3 juta tablet dan Tocilizumab 421 tablet. Tocilizumab hanya digunakan untuk kasus kritis. Artinya, ketersediaan saat ini sudah mencukupi, dan pemerintah juga telah menambah stok Tocilizumab.
 
Selanjutnya stok Multivitamin sebanyak 75,9 juta tablet. Semua stok obat tersebut ada di dinas kesehatan provinsi, instalasi farmasi pusat, industri farmasi dan PBF, rumah sakit, serta di apotek.
 
“Instalasi farmasi pusat dan 34 dinas kesehatan provinsi ini menyimpan obat sebagai buffer stock untuk kita apabila stok-stok obat di lapangan kosong. Sehingga kita harapkan masyarakat tetap bisa mendapatkan pelayanan terhadap obat-obatan yang dibutuhkan dalam penanganan covid-19,” jelas Arianti
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NUR)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan