Jakarta: Sopir angkot yang biasa beroperasi di Tanah Abang membantah aksi mereka ditungangi partai politik. Aksi yang meminta Jalan Jati Baru dibuka murni dilandasi kepentingan para sopir.
"Saya baca di media ada yang bilang ditunggangi politik. Saya tegaskan tidak ada, murni kami lakukan karena menjadi korban yang salah kebijakan," kata koordinator aksi sopir angkot, Abdul Rosyid di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018.
Puluhan sopir angkot kembali memadati area gerbang utama Balai Kota DKI Jakarta sejak pukul 09.00 WIB. Mereka ingin bertemu Pemerintah DKI Jakarta buat menuntut pembukaan kembali Jalan Jati Baru, Tanah Abang.
Rosyid mengatakan, jika demo yang dilakukan tidak berhasil mengubah keputusan Pemprov DKI Jakarta, mereka akan memikirkan solusi lain. "Kita cari solusi yang terbaik, jangan saling merugikan. Mari kita sama-sama duduk bareng," ujar Rosyid.
Baca: Penutupan Jalan Jati Baru 'Matikan' Pengusaha Ekspedisi
Sebelumnya, Wakil DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menduga ada yang menunggangi aksi mogok sopir angkot. Alasannya, tuntutan sopir berbeda dari demo, Senin 22 Januari 2018. Ia menuturkan, saat itu para sopir meminta agar Anies-Sandi mengubah rute Angkot.
"Jadi mereka itu utus satu orang namanya France," kata Lulung, Senin, 29 Januari 2018.
Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan menduga ada oknum yang memaksa sopir angkot Jalan Jatibaru, Tanah Abang mogok beroperasi. Ia yakin sebagian besar pendemo enggan berunjuk rasa.
"Sebagian besar enggak mau demo, tetapi ada kelompok yang maksa ikut demo. Demo itu merugikan pengusaha," kata Shafruhan.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8koJzElb" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Sopir angkot yang biasa beroperasi di Tanah Abang membantah aksi mereka ditungangi partai politik. Aksi yang meminta Jalan Jati Baru dibuka murni dilandasi kepentingan para sopir.
"Saya baca di media ada yang bilang ditunggangi politik. Saya tegaskan tidak ada, murni kami lakukan karena menjadi korban yang salah kebijakan," kata koordinator aksi sopir angkot, Abdul Rosyid di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Januari 2018.
Puluhan sopir angkot kembali memadati area gerbang utama Balai Kota DKI Jakarta sejak pukul 09.00 WIB. Mereka ingin bertemu Pemerintah DKI Jakarta buat menuntut pembukaan kembali Jalan Jati Baru, Tanah Abang.
Rosyid mengatakan, jika demo yang dilakukan tidak berhasil mengubah keputusan Pemprov DKI Jakarta, mereka akan memikirkan solusi lain. "Kita cari solusi yang terbaik, jangan saling merugikan. Mari kita sama-sama duduk bareng," ujar Rosyid.
Baca: Penutupan Jalan Jati Baru 'Matikan' Pengusaha Ekspedisi
Sebelumnya, Wakil DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana menduga ada yang menunggangi aksi mogok sopir angkot. Alasannya, tuntutan sopir berbeda dari demo, Senin 22 Januari 2018. Ia menuturkan, saat itu para sopir meminta agar Anies-Sandi mengubah rute Angkot.
"Jadi mereka itu utus satu orang namanya France," kata Lulung, Senin, 29 Januari 2018.
Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan menduga ada oknum yang memaksa sopir angkot Jalan Jatibaru, Tanah Abang mogok beroperasi. Ia yakin sebagian besar pendemo enggan berunjuk rasa.
"Sebagian besar enggak mau demo, tetapi ada kelompok yang maksa ikut demo. Demo itu merugikan pengusaha," kata Shafruhan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)