Jakarta: Program rumah DP Rp0 yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno rupanya tak menarik minat warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut mereka, program DP Rp0 mustahil diterapkan bagi warga Kampung Pulo.
Ketua RW 03 Kampung Pulo Aga mengatakan program itu diperuntukan bagi warga dengan penghasilan Rp7 juta per bulan. Syarat ini jauh dari kemampuan warga Kampung Pulo.
"DP nol persen enggak mungkin kan mayoritas kita di sini buruh," kata Aga kepada medcom.id di kediamannya RW 03 Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, 20 November 2017.
Menurut dia, rata-rata penduduk yang berprofesi sebagai pedagang kecil-kecilan nyaris mustahil jika harus dibebankan cicilan rumah sebesar itu. Warga yang berpenghasilan Rp7 juta ke atas di wilayahnya hanya beberapa orang, terhitung dengan jari.
Senada dengan Aga, Yusuf, ketua RT 07 RW 03, pun tak tertarik dengan program ini. Pasalnya, lokasi rumah belum pasti dan dikhawatirkan ditempatkan di pinggiran Jakarta.
"Saya enggak mau kalau di pinggiran Jakarta. Mata pencaharian sudah di sini. Mending di sini saja," ungkap Yusuf.
Namun, tak semua warga tak sepakat. Ada pula warga yang antusias menanti program andalan Anies ini. Mayoritas mereka adalah warga yang mengontrak dan tak memiliki rumah tinggal sendiri.
Baca: DPRD DKI Pertanyakan Program DP 0%
Heriyah, warga RT 07, menanti program ini terealisasi. Pasalnya, impiannya memiliki rumah sendiri bakal terwujud tanpa harus mengeluarkan anggaran berlebih untuk mengontrak rumah setiap bulannya.
"Sekarang ngontrak Rp1,2 juta per bulan," ujar dia.
Jakarta: Program rumah DP Rp0 yang digagas Gubernur dan Wakil Gubernur DKi Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno rupanya tak menarik minat warga Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur. Menurut mereka, program DP Rp0 mustahil diterapkan bagi warga Kampung Pulo.
Ketua RW 03 Kampung Pulo Aga mengatakan program itu diperuntukan bagi warga dengan penghasilan Rp7 juta per bulan. Syarat ini jauh dari kemampuan warga Kampung Pulo.
"DP nol persen enggak mungkin kan mayoritas kita di sini buruh," kata Aga kepada
medcom.id di kediamannya RW 03 Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin, 20 November 2017.
Menurut dia, rata-rata penduduk yang berprofesi sebagai pedagang kecil-kecilan nyaris mustahil jika harus dibebankan cicilan rumah sebesar itu. Warga yang berpenghasilan Rp7 juta ke atas di wilayahnya hanya beberapa orang, terhitung dengan jari.
Senada dengan Aga, Yusuf, ketua RT 07 RW 03, pun tak tertarik dengan program ini. Pasalnya, lokasi rumah belum pasti dan dikhawatirkan ditempatkan di pinggiran Jakarta.
"Saya enggak mau kalau di pinggiran Jakarta. Mata pencaharian sudah di sini. Mending di sini saja," ungkap Yusuf.
Namun, tak semua warga tak sepakat. Ada pula warga yang antusias menanti program andalan Anies ini. Mayoritas mereka adalah warga yang mengontrak dan tak memiliki rumah tinggal sendiri.
Baca: DPRD DKI Pertanyakan Program DP 0%
Heriyah, warga RT 07, menanti program ini terealisasi. Pasalnya, impiannya memiliki rumah sendiri bakal terwujud tanpa harus mengeluarkan anggaran berlebih untuk mengontrak rumah setiap bulannya.
"Sekarang ngontrak Rp1,2 juta per bulan," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)