Jakarta: Bank Indonesia (BI) perwakilan DKI Jakarta menyebut kebutuhan uang kartal atau tunai saat bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah mencapai puluhan triliun. Hal itu terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Sekitar Rp48,2 triliun kebutuhan uang kartal (saat ramadan)," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam konferensi pers di Gedung Heritage Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.
Arlyana menyebut salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan kas keliling. Selain itu, daya beli masyarakat saat lebaran tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Salah satunya disebabkan kondisi perekonomian yang semakin baik seiring dengan adanya pelonggaran aktivitas masyarakat.
"Lebih banyak orang yang belanja terutama bahan makanan, (seperti) beras, bawang merah, daging sapi dan ayam, telur, kalau kita monitor meningkat," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, BI DKI memprakirakan perekonomian Jakarta pada triwulan II atau dari April-Juni 2023 meningkat. Perekonomian DKI Jakarta diprakirakan akan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80-5,60 persen.
"(Kondisi ini) didorong oleh konsumsi rumah tangga yang semakin meningkat, realisasi belanja pemerintah yang lebih tinggi, serta kinerja ekspor yang masih tinggi utamanya ekspor jasa," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta:
Bank Indonesia (BI) perwakilan DKI Jakarta menyebut kebutuhan
uang kartal atau tunai saat bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 Hijriah mencapai puluhan triliun. Hal itu terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).
"Sekitar Rp48,2 triliun kebutuhan uang kartal (saat ramadan)," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
DKI Jakarta Arlyana Abubakar dalam konferensi pers di Gedung Heritage Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Senen, Jakarta Pusat, Selasa, 9 Mei 2023.
Arlyana menyebut salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan tersebut dengan kas keliling. Selain itu, daya beli masyarakat saat lebaran tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Salah satunya disebabkan kondisi perekonomian yang semakin baik seiring dengan adanya pelonggaran aktivitas masyarakat.
"Lebih banyak orang yang belanja terutama bahan makanan, (seperti) beras, bawang merah, daging sapi dan ayam, telur, kalau kita monitor meningkat," jelasnya.
Dengan kondisi tersebut, BI DKI memprakirakan perekonomian Jakarta pada triwulan II atau dari April-Juni 2023 meningkat. Perekonomian DKI Jakarta diprakirakan akan tetap tumbuh tinggi pada kisaran 4,80-5,60 persen.
"(Kondisi ini) didorong oleh konsumsi rumah tangga yang semakin meningkat, realisasi belanja pemerintah yang lebih tinggi, serta kinerja ekspor yang masih tinggi utamanya ekspor jasa," bebernya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)