Pengamen Ondel-ondel yang Membandel Terancam Dipidana

Jakarta: Satpol PP DKI Jakarta menggencarkan penertiban penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) di Ibu Kota. Termasuk pengamen ondel-ondel. "Ondel-ondel yang ada di jalan dan sebagainya ya kita jangkau, kita bawa ke GOR untuk didata," kata Kepala Satpol PP Arifin saat dihubungi, Kamis, 25 Maret 2021. Jika kembali mengamen, mereka yang telah masuk data Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan dikenai tindak pidana ringan (tipiring). Sanksi untuk pelanggar ini tertuang dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum di Provinsi DKI Jakarta. Namun, Arifin memastikan ondel-ondel yang dipakai pengamen tak disita. "Itu (penyitaan) kita kenakan kepada pemilik atau yang menyewakan ondel-ondel," terang dia. Dinas Satpol PP DKI Jakarta melakukan Pelaksanaan Operasi Asih Asuh dengan mengedepankan pendeketan persuasif dan humanis di lima wilayah kota administrasi. PMKS yang ditangkap selama operasi dibawa ke gelanggang olahraga. "Hasil kegiatan operasi pada hari Rabu (24 Maret 2021) adalah dilakukan penjangkauan sebanyak 348 orang PMKS," tulis keterangan akun Instagram resmi @satpolpp.dki, Kamis, 25 Maret 2021. Baca: Dilema Pemprov DKI Tertibkan Pengamen Ondel-ondel Rinciannya, 98 pengamen jalanan, 62 pengamen ondel-ondel, serta 37 gelandangan dan pengemis. Petugas juga merazia 22 manusia silver dan 22 manusia badut. Satpol PP juga menindak 49 orang 'Pak Ogah', 12 manusia karung, 7 manusia gerobak, dan 4 anak jalanan. Sebanyak 27 orang lainnya terdiri atas pemulung, juru parkir liar, orang dengan gangguan kejiwaan (ODGJ), serta pedagang asongan. "Setelah dilakukan pendataan identitas serta melaksanakan tes swab antigen, hasil penjangkauan tersebut di antarkan ke panti sosial binaan untuk penanganan lebih lanjut," tulis keterangan tersebut.