OK Otrip trayek OK-06--Medcom--Faisal Abdalla
OK Otrip trayek OK-06--Medcom--Faisal Abdalla

Pengemudi OK Otrip Kerja Delapan Jam Sehari

Faisal Abdalla • 18 Januari 2018 14:21
Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meluncurkan program angkutan kota satu tarif terintegrasi Transjakarta bernama One Karcis One Trip (OK Otrip). Program tersebut merupakan janji kampanye Anies-Sandi. 
 
Sejumlah pengemudi armada OK Otrip yang dulunya berprofesi sebagai sopir angkot regular menceritakan perbedaan sebelum dan sesudah bergabung OK Otrip. 
 
"Yang jelas bergabung dengan OK Otrip harus lebih taat aturan. Selain itu kita ada jam kerjanya, delapan jam sehari," ujar pengemudi OK Otrip trayek OK-06 rute Kampung Rambutan - Pondok Gede, Nanang Subarna, Kamis, 18 Januari 2018. 

Baca: Gabung OK Otrip, Sopir Angkot Lebih Tertib
 
Nanang mengatakan jam kerja pengemudi OK Otrip dibagi dua shift kerja. Sesi pagi, yaitu dari pukul 05.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB dan sesi siang dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 22.00 WIB. 
 
"Jadi lebih teratur dan tidak dikejar-kejar setoran dan uang sewa," tukas Nanang.
 
Selain jam kerja yang lebih jelas dan teratur, pengemudi OK Otrip juga mendapatkan penghasilan tetap sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta. "Kalau asuransi kita ada BPJS," tukas Nanang. 
 
Program OK Otrip adalah salah satu janji Anies-Sandi saat kampanye. OK Otrip saat ini mengintegrasikan angkutan umum bus mikro (angkot) dengan bus Transjakarta dalam sekali transaksi pembayaran. 
 
Penumpang harus memiliki kartu khusus OK Otrip yang bisa didapatkan di halte-halte Transjakarta. Tarif yang dikenakan sebesar Rp3.500 berapa kali pun penumpang berganti moda. Namun, tarif tersebut memiliki durasi waktu selama tiga jam. Selama masa uji coba, OK Otrip tak dikenakan biaya. 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan