Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan penyebab molornya pembangunan intermediate treatment facility (ITF) atau fasilitas pengelola sampah di dalam kota. Hal itu karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih mencari mitra strategis.
"Pembangunan ITF skala besar membutuhkan pembiayaan yang cukup besar, maka diperlukan mitra strategis,"ujar Anies Baswedan saat rapat paripurna (rapur) di Gedung DPRD, Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurut dia, saat ini dua badan usaha milik daerah (BUMD) yang ditugaskan dalam proyek telah melelang mencari mitra strategis. Kedua BUMD itu ialah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Baca: Kapasitas Kritis, Pemprov DKI Bangun 2 Pengolahan Sampah Baru di Bantargebang
"Provinsi DKI Jakarta telah melakukan inisiasi pembangunan ITF yang ditandai dengan penunjukan dua BUMD untuk melakukan percepatan konstruksi pembangunan," jelas Anies Baswedan.
Pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, molor hingga 2024. Pengolahan hingga pembangkit listrik tenaga sampah itu rencananya dibangun pada Januari 2020 dan rampung pada 2022.
"Kalau bicara beroperasi idealnya 2024. Kalau masih berproses kan (artinya) sedang dibuat," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin di Balai Kota DKI, Kamis, 23 September 2021.
Syaripudin juga menyebut tiga proyek ITF lainnya masih dalam proses, belum dibangun. ITF itu tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
"ITF Sunter dan wilayah barat dikerjakan PT Jakpro. Untuk wilayah timur dan selatan dikerjakan Perumda Pembangunan Sarana Jaya," papar Syaripudin.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjelaskan penyebab molornya pembangunan
intermediate treatment facility (
ITF) atau fasilitas pengelola
sampah di dalam kota. Hal itu karena Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih mencari mitra strategis.
"Pembangunan ITF skala besar membutuhkan pembiayaan yang cukup besar, maka diperlukan mitra strategis,"ujar Anies Baswedan saat rapat paripurna (rapur) di Gedung DPRD, Jakarta, Selasa, 19 Oktober 2021.
Menurut dia, saat ini dua badan usaha milik daerah (BUMD) yang ditugaskan dalam proyek telah melelang mencari mitra strategis. Kedua BUMD itu ialah PT Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Perumda Pembangunan Sarana Jaya.
Baca:
Kapasitas Kritis, Pemprov DKI Bangun 2 Pengolahan Sampah Baru di Bantargebang
"Provinsi
DKI Jakarta telah melakukan inisiasi pembangunan ITF yang ditandai dengan penunjukan dua BUMD untuk melakukan percepatan konstruksi pembangunan," jelas Anies Baswedan.
Pembangunan ITF Sunter, Jakarta Utara, molor hingga 2024. Pengolahan hingga pembangkit listrik tenaga sampah itu rencananya dibangun pada Januari 2020 dan rampung pada 2022.
"Kalau bicara beroperasi idealnya 2024. Kalau masih berproses kan (artinya) sedang dibuat," kata pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Syaripudin di Balai Kota DKI, Kamis, 23 September 2021.
Syaripudin juga menyebut tiga proyek ITF lainnya masih dalam proses, belum dibangun. ITF itu tersebar di Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
"ITF Sunter dan wilayah barat dikerjakan PT Jakpro. Untuk wilayah timur dan selatan dikerjakan Perumda Pembangunan Sarana Jaya," papar Syaripudin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)