Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal membangun fasilitas pengolahan baru di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, kapasitas Bantargebang sudah kritis.
“Makanya tahun ini kita berupaya membangun dua fasilitas di Bantargebang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Oktober 2021.
Asep menyebut harga investasi pembangunan dua pengolahan sampah Bantargebang sebesar Rp905 miliar. Dana diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.
Baca: Kesepakatan Jakarta-Bekasi Terkait TPST Bantargebang Rampung Akhir Oktober
Angka itu lebih kecil ketimbang pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Proyek ITF Sunter menelan dana Rp5 triliun.
“Insyaallah awal Desember 2021 kita sudah mulai konstruksi,” ujar dia.
Dia menjelaskan sistem yang dipakai di Bantargebang, yakni refuse-derived fuel (RDF). Hasil olahan sampah menjadi batu bara muda yang bisa dimanfaatkan industri semen.
Hasil RDF bisa dijual Rp300 ribu per ton berdasarkan harga hasil pengolahan RDF di Cilacap, Jawa Tengah. Namun, harga hasil RDF di Bantargebang bisa berubah sesuai kesepakatan.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta bakal membangun fasilitas pengolahan baru di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (
TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat. Pasalnya, kapasitas Bantargebang sudah kritis.
“Makanya tahun ini kita berupaya membangun dua fasilitas di Bantargebang,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Rabu, 13 Oktober 2021.
Asep menyebut harga investasi pembangunan dua pengolahan
sampah Bantargebang sebesar Rp905 miliar. Dana diambil dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI.
Baca:
Kesepakatan Jakarta-Bekasi Terkait TPST Bantargebang Rampung Akhir Oktober
Angka itu lebih kecil ketimbang pembangunan fasilitas pengolahan sampah terpadu atau Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter, Jakarta Utara. Proyek ITF Sunter menelan dana Rp5 triliun.
“Insyaallah awal Desember 2021 kita sudah mulai konstruksi,” ujar dia.
Dia menjelaskan sistem yang dipakai di Bantargebang, yakni
refuse-derived fuel (RDF). Hasil olahan sampah menjadi batu bara muda yang bisa dimanfaatkan industri semen.
Hasil RDF bisa dijual Rp300 ribu per ton berdasarkan harga hasil pengolahan RDF di Cilacap, Jawa Tengah. Namun, harga hasil RDF di Bantargebang bisa berubah sesuai kesepakatan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)