(Istimewa)
(Istimewa)

Pemprov DKI Bareng Brimob dan BKKN Berupaya Tekan Angka Stunting di Cilincing

Antara • 08 Februari 2023 15:35
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggandeng Korps Brimob Polri dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) untuk menurunkan angka stunting di Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara. Sebab, angka prevalensi stunting di Jakarta Utara masih mencapai 17 persen.
 
“Saya minta semua masyarakat yang mampu bisa ikut membantu, karena melahirkan harus sehat untuk generasi seterusnya,” ujar Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Jakarta, Selasa, 7 Februari 2023.
 
Heru mengajak seluruh pihak untuk bergotong royong dalam mencegah dan meminimalisasi adanya kenaikan angka stunting. Dia berharap para ibu hamil dapat melahirkan anak yang sehat sebagai penerus generasi bangsa.

Sementara itu, Wakil Komandan Korps Brimob Polri Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso menegaskan percepatan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ditargetkan mencapai 14 persen di 2024. Untuk itu, Setyo Boedi meminta seluruh pihak bekerja sama dalam menjalankan program prioritas tersebut. 
 
“Ibarat sebuah pertempuran, komitmen pemerintah saat ini adalah menempatkan stunting sebagai musuh utama yang harus dikalahkan karena stunting ini efeknya bukan hanya sekarang, tetapi jangka panjang seperti menghambat pertumbuhan syaraf, kognitif, motorik, bahasa dan risiko obesitas, gangguan psikis, reproduksi dan produktivitas,” jelas Setyo.
 
Berdasarkan data topografi dari Korps Brimob Polri, jumlah penduduk di Kalibaru mencapai 21.090 keluarga. Namun, sebanyak 6.526 keluarga masuk dalam kategori berisiko stunting dan 150 balita dinyatakan terkena stunting atau stunted.
 
Korps Brimob Polri juga memberikan berbagai fasilitas layanan kesehatan untuk masyarakat Kalibaru, yaitu pengobatan massal yang ditargetkan pada 500 orang masyarakat dan pemeriksaan Hemoglobin (Hb) bagi 100 calon ibu. 
 
Selain itu, terdapat layanan pemeriksaan gigi dan rongga mulut bagi lansia dan anak yang ditargetkan sebanyak 100 orang serta pemeriksaan kehamilan bagi 50 ibu hamil dan pengobatan umum dengan target 250 orang. Upaya ini sebagai bentuk percepatan penurunan stunting nasional yang berada di angka prevalensi 21,6 persen pada 2022.

Baca: Pemkab Ponorogo Optimistis Bisa Turunkan Kasus Stunting hingga 7%


Berdasarkan data SSGI 2022, angka prevalensi stunting DKI Jakarta sudah 14 persen. Namun, Jakarta masih mempunyai tugas dalam membantu perempuan merencanakan kehamilan yang sehat.
 
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menambahkan menambahkan intervensi yang diberikan harus dimulai dari hulu. Pemerintah dapat hadir dengan memonitoring kondisi kesehatan calon pasangan pengantin berupa ukur Hb, cek lingkar lengan atas, berat, dan tinggi badan calon pengantin perempuan. Termasuk mengajak keluarga mulai mengonsumsi lebih banyak protein hewani, seperti telur ataupun ikan untuk memenuhi gizi anak.
 
“Saya katakan dengan prevalensi DKI yang 14 persen, jumlah balitanya hampir 799 ribu. Sehingga anak yang berisiko stunting, masih sekitar 110-an ribu, dia bukan stunting tapi berisiko. Makanya kita harus bergeriliya menemukan dan menyelesaikannya,” kata Hasto.
 
Selain itu, Hasto juga menunjuk Paula Verhooven dan Asri Welas sebagai Bunda Asuh Anak Stunting. Menurut dia, kedua publik figur ini punya pengalaman yang baik soal program pencegahan stunting dan keluarga berencana.
 
“Tadi juga sudah dilakukan pengukuhan Duta Bunda Asuh Anak Stunting yang diharapkan bisa mengambil peran untuk ikut bergotong royong dalam penanganan stunting," ujar dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LDS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan