"Alhamdulillah dari tracing kami dan Dinas Kesehatan tidak ada klaster transportasi angkutan umum," kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis, 29 April 2021.
Pernyataan Syafrin merespons analisis ahli kesehatan tentang meningkatnya penderita covid-19 di Ibu Kota. Peningkatan dinilai berkaitan dengan penularan yang berpeluang terjadi di angkutan umum.
Apalagi bila penerapan protokol kesehatan (prokes) tidak dijalankan dengan baik. Pemprov DKI Jakarta dinilai perlu mengevaluasi sektor angkutan umum untuk mencegah penyebaran covid-19.
(Baca: Klaster Perkantoran Meningkat, Anies Imbau Karyawan Tertib Gunakan Masker)
Syafrin menjelaskan Pemprov DKI Jakarta masih menerapkan prokes ketat di angkutan umum. Daya angkut hanya diperbolehkan hingga 70 persen dari kapasitas.
"Tapi kami tetap terapkan maksimal 50 persen," ujar dia.
Syafrin menegaskan penerapan prokes di angkutan umum berjalan baik. Dia memastikan evaluasi akan dilakukan rutin.
Dia menyebut jumlah penumpang angkutan umum perkotaan meningkat 19 persen. Namun, keterisian kapasitas belum melampaui 50 persen.
"Artinya peningkatan penumpang memang terjadi tapi tidak melanggar aturan soal pelampauan jumlah penumpang yang diangkut," papar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id