Jakarta: Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) DKI Jakarta akan mendata jumlah warga yang terdampak relokasi akibat normalisasi kali. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melanjutkan program normalisasi kali untuk mengembalikan lebar dan kedalaman kali di Ibu Kota.
Kepala DPRKP DKI Jakarta Sardjoko mengatakan pendataan dilakukan untuk mengetahui jumlah warga yang akan direlokasi ke rusun. Pendataan dilakukan bersama jajaran pemerintah kota setempat.
"Ya itu tugas kami dengan wali kota untuk mendata seberapa banyak warga yang berpotensial terdampak, dan kemudian kita petakan untuk rusun mana yang bisa menampung," tutur Sardjoko di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.
Menurut dia, rusun-rusun di DKI masih banyak yang kosong untuk dijadikan tempat relokasi bagi warga terdampak proyek normalisasi. Rusun yang kosong juga masih terdaftar untuk sewaktu-waktu dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi terkendali pasien covid-19 tanpa gejala.
Di antaranya, Rusun Nagrak yang memiliki kapasitas 2.250 unit, Rusun Daan Mogot dengan 450 unit yang masih kosong, serta Rusun Pologebang dengan 675 unit yang masih kosong.
Selain itu, pihaknya masih bisa memanfaatkan Rusun Pasar Rumput. Rusun yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya itu dikhususkan untuk menampung warga yang terimbas program normalisasi, khususnya di wilayah Jakarta Selatan.
"Ya ada Pasar Rumput. Nanti itu juga bisa," ujar dia.
Jakarta: Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP)
DKI Jakarta akan mendata jumlah warga yang terdampak relokasi akibat
normalisasi kali. Pasalnya, Pemerintah Provinsi (
Pemprov) DKI Jakarta bakal melanjutkan program normalisasi kali untuk mengembalikan lebar dan kedalaman kali di Ibu Kota.
Kepala DPRKP DKI Jakarta Sardjoko mengatakan pendataan dilakukan untuk mengetahui jumlah warga yang akan direlokasi ke rusun. Pendataan dilakukan bersama jajaran pemerintah kota setempat.
"Ya itu tugas kami dengan wali kota untuk mendata seberapa banyak warga yang berpotensial terdampak, dan kemudian kita petakan untuk rusun mana yang bisa menampung," tutur Sardjoko di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2022.
Menurut dia, rusun-rusun di DKI masih banyak yang kosong untuk dijadikan tempat relokasi bagi warga terdampak proyek normalisasi. Rusun yang kosong juga masih terdaftar untuk sewaktu-waktu dimanfaatkan sebagai lokasi isolasi terkendali pasien covid-19 tanpa gejala.
Di antaranya, Rusun Nagrak yang memiliki kapasitas 2.250 unit, Rusun Daan Mogot dengan 450 unit yang masih kosong, serta Rusun Pologebang dengan 675 unit yang masih kosong.
Selain itu, pihaknya masih bisa memanfaatkan Rusun Pasar Rumput. Rusun yang berada di bawah pengelolaan Perumda Pasar Jaya itu dikhususkan untuk menampung warga yang terimbas program normalisasi, khususnya di wilayah Jakarta Selatan.
"Ya ada Pasar Rumput. Nanti itu juga bisa," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)