Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan untuk mengatasi banjir di Jatipadang tidak ada pilihan selain melebarkan sungai. Dia menyatakan itu setelah jebolnya tanggul turap di RT 14 akibat hujan deras kemarin siang.
"Semalam RT 14 ini sama masalahnya karena sungai sangat sempit kemudian aliran air kuat. Dan tanggul jebol," kata Anies di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis 21 Desember 2017.
Menurut Anies jebolnya tanggul di RT 14 karena posisi jembatan di lokasi tersebut lebih rendah dari permukaan air. Sehingga menutup aliran arus air saat hujan deras tiba. "Akan dibongkar dan ditinggikan. Akan dilakukan penguatan di titik-titik yang dianggap lemah. Itu yang akan dilakukan jangka pendek," ujar Anies.
Baca: Warga Jatipadang Bersedia Kali Pulo Dinormalisasi dengan Catatan
Untuk penanganan jangka panjang, kata Anies, pelebaran sungai mutlak dilakukan. Pasalnya, lebar sungai saat ini sudah dirambah oleh permukiman penduduk.
"Tidak ada pilihan lain selain melebarkan sungai mengembalikan lagi hak tata sungai itu dan tidak diduduki dan ditempati rumah," ucapnya.
Anies merasa miris lebar sungai yang seharusnya 20 meter kondisinya kini jutsru hanya dua meter. Bahkan di beberapa titik sungai tak tampak karena dibangun permukiman di atasnya. "Di atas sungai itu rumah-rumah. Jadi ya memang tidak bisa seperti begini terus," ucapnya.
Namun, Anies belum memastikan apakah pelebaran sungai 20 meter. Pelebaran sungai akan disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi terkini. "Nanti kita minta mereka yang merencanakan menyusun rencananya nanti dibicarakan dengan warga," ujarnya.
Sementara itu, Anies enggan berbicara soal ganti rugi jika rencana pelebaran sungai itu terlaksana. Termasuk membicarakan nasib warga yang terkena dampak normalisasi sungai. Apakah mereka akan direlokasi atau tidak.
"Nanti kita belum sampai detail (ganti rugi) ya. Saya katakan pada semua Ini bukan soal perda tentang tata ruang saja," ucapnya.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan untuk mengatasi banjir di Jatipadang tidak ada pilihan selain melebarkan sungai. Dia menyatakan itu setelah jebolnya tanggul turap di RT 14 akibat hujan deras kemarin siang.
"Semalam RT 14 ini sama masalahnya karena sungai sangat sempit kemudian aliran air kuat. Dan tanggul jebol," kata Anies di Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis 21 Desember 2017.
Menurut Anies jebolnya tanggul di RT 14 karena posisi jembatan di lokasi tersebut lebih rendah dari permukaan air. Sehingga menutup aliran arus air saat hujan deras tiba. "Akan dibongkar dan ditinggikan. Akan dilakukan penguatan di titik-titik yang dianggap lemah. Itu yang akan dilakukan jangka pendek," ujar Anies.
Baca: Warga Jatipadang Bersedia Kali Pulo Dinormalisasi dengan Catatan
Untuk penanganan jangka panjang, kata Anies, pelebaran sungai mutlak dilakukan. Pasalnya, lebar sungai saat ini sudah dirambah oleh permukiman penduduk.
"Tidak ada pilihan lain selain melebarkan sungai mengembalikan lagi hak tata sungai itu dan tidak diduduki dan ditempati rumah," ucapnya.
Anies merasa miris lebar sungai yang seharusnya 20 meter kondisinya kini jutsru hanya dua meter. Bahkan di beberapa titik sungai tak tampak karena dibangun permukiman di atasnya. "Di atas sungai itu rumah-rumah. Jadi ya memang tidak bisa seperti begini terus," ucapnya.
Namun, Anies belum memastikan apakah pelebaran sungai 20 meter. Pelebaran sungai akan disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi terkini. "Nanti kita minta mereka yang merencanakan menyusun rencananya nanti dibicarakan dengan warga," ujarnya.
Sementara itu, Anies enggan berbicara soal ganti rugi jika rencana pelebaran sungai itu terlaksana. Termasuk membicarakan nasib warga yang terkena dampak normalisasi sungai. Apakah mereka akan direlokasi atau tidak.
"Nanti kita belum sampai detail (ganti rugi) ya. Saya katakan pada semua Ini bukan soal perda tentang tata ruang saja," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)