Jakarta: Perbedaan pendapat terkait wacana pemberlakuan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total di DKI Jakarta dinilai mengherankan. PSBB total mesti didukung karena sejalan dengan perintah Presiden Joko Widodo untuk mengutamakan kesehatan.
“Kalau tujuan PSBB total menyelamatkan manusia, kenapa ditolak?,” kata Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie kepada Medcom.id, Minggu, 13 September 2020.
Jerry menyayangkan kritik Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto terkait anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai pengumuman Anies soal wacana PSBB total. Dia menilai seharusnya Airlangga berkaca pada data.
“Sudah lebih dari 100 dokter gugur. Menteri harus tanggap data,” tegas dia.
Jerry mengusulkan pejabat yang menentang PSBB total menandatangani kesepakatan. Pejabat tersebut harus bertanggung jawab bila masyarakat dan dokter kembali gugur lantaran PSBB total tak dilaksanakan.
“Atau kalau banyak yang meninggal sekalian mundur dari jabatan,” tantang Jerry.
Jerry menyebut isu kemanusiaan dan kesehatan harus diutamakan. Kepentingan dan lobi-lobi politik harus dikesampingkan agar pandemi covid-19 segera tertangani.
“Jangan melihat ini menguntungkan atau tidak bagi partai atau bisnisnya. Ini kondisi kemanusiaan dan perlu diselamatkan,” ucap dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut rem darurat yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebabkan sentimen negatif terhadap pasar modal. Keputusan itu memengaruhi gerak IHSG.
"Karena hari ini indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian karena pengumuman Gubernur DKI tadi malam (Rabu, 9 September 2020), sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," kata Airlangga dalam Rakornas Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
(Baca: Menko Airlangga Ngotot 50% Perkantoran Tetap Beroperasi)
“Jangan melihat ini menguntungkan atau tidak bagi partai atau bisnisnya. Ini kondisi kemanusiaan dan perlu diselamatkan,” ucap dia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut rem darurat yang diumumkan Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menyebabkan sentimen negatif terhadap pasar modal. Keputusan itu memengaruhi gerak IHSG.
"Karena hari ini indeks (IHSG) masih ada ketidakpastian karena pengumuman Gubernur DKI tadi malam (Rabu, 9 September 2020), sehingga indeks tadi pagi sudah di bawah 5.000," kata Airlangga dalam Rakornas Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis, 10 September 2020.
(Baca:
Menko Airlangga Ngotot 50% Perkantoran Tetap Beroperasi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)