medcom.id, Jakarta: Sejumlah terminal bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di DKI Jakarta batal direvitalisasi tahun ini. Padahal, Hari Raya Idul Fitri sudah menghitung bulan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menuturukan, revitalisasi terminal sudah direncanakan sejak 2012. Namun, batal karena pengelolaan terminal akan dikembalikan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami sudah mengirim surat ke Kemenhub supaya DKI saja yang mengelola terminal AKAP. Tapi, sampai sekarang belum ada jawaban," katanya saat dihubungi, Kamis (19/5/2016).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini hanya bisa memaksimalkan terminal yang sudah ada. Termasuk Terminal Pulogebang yang diharap dapat segera dioperasikan jelang lebaran.
"Mudah-mudahan bisa," ucapnya.
Calon penumpang berjalan di area Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta -- ANT/Hafidz Mubarak A
(Baca: Ini Penyebab Terminal Pulogebang Belum Diresmikan)
Andri menjelaskan, akses jalan Terminal Pulogebang menuju pintu tol sudah tidak ada masalah. Hanya, Pemprov baru akan menganggarkan pembangunan pintu masuk tol, karena DKI tidak memasukkan anggaran pembangunan gate pada tahun ini.
Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) telah meminta notulen rapat perihal pembangunan gate terminal ke Jalan tol. Dengan notulen tersebut, BPJT akan menganggarkan pembangunan pintu masuk tol.
Sejauh ini, jelas Andri, Pemprov DKI hanya akan memasukan 30-40 persen bus AKAP untuk jurusan Jawa Tengah dan Jawa timur ke Terminal Pulogebang. "Kami akan terus mempercepat operasional terminal terbesar se-Asia tenggara itu. Sehingga, terminal yang ada saat ini hanya menjadi feeder," tutupnya.
medcom.id, Jakarta: Sejumlah terminal bus Antarkota Antarprovinsi (AKAP) di DKI Jakarta batal direvitalisasi tahun ini. Padahal, Hari Raya Idul Fitri sudah menghitung bulan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah menuturukan, revitalisasi terminal sudah direncanakan sejak 2012. Namun, batal karena pengelolaan terminal akan dikembalikan ke Kementrian Perhubungan (Kemenhub).
"Kami sudah mengirim surat ke Kemenhub supaya DKI saja yang mengelola terminal AKAP. Tapi, sampai sekarang belum ada jawaban," katanya saat dihubungi, Kamis (19/5/2016).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini hanya bisa memaksimalkan terminal yang sudah ada. Termasuk Terminal Pulogebang yang diharap dapat segera dioperasikan jelang lebaran.
"Mudah-mudahan bisa," ucapnya.
Calon penumpang berjalan di area Terminal Terpadu Pulogebang, Jakarta -- ANT/Hafidz Mubarak A
(Baca: Ini Penyebab Terminal Pulogebang Belum Diresmikan)
Andri menjelaskan, akses jalan Terminal Pulogebang menuju pintu tol sudah tidak ada masalah. Hanya, Pemprov baru akan menganggarkan pembangunan pintu masuk tol, karena DKI tidak memasukkan anggaran pembangunan gate pada tahun ini.
Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) telah meminta notulen rapat perihal pembangunan gate terminal ke Jalan tol. Dengan notulen tersebut, BPJT akan menganggarkan pembangunan pintu masuk tol.
Sejauh ini, jelas Andri, Pemprov DKI hanya akan memasukan 30-40 persen bus AKAP untuk jurusan Jawa Tengah dan Jawa timur ke Terminal Pulogebang. "Kami akan terus mempercepat operasional terminal terbesar se-Asia tenggara itu. Sehingga, terminal yang ada saat ini hanya menjadi feeder," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(NIN)