Kepala BP2MI Benny Rhamdani/Medcom.id/Yurike
Kepala BP2MI Benny Rhamdani/Medcom.id/Yurike

BP2MI Sebut Ada Peningkatan Tren Pekerja Migran Indonesia

Yurike Budiman • 27 Maret 2023 17:55
Jakarta: Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kembali melepas calon PMI ke Jerman. Kali ini, satu PMI diberangkatkan ke Jerman bersamaan dengan 257 PMI ke Korea Selatan.
 
Keberangkatan ke Jerman bukan lah kali pertama di tahun 2023. Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, mengatakan ada 18 orang yang ditempatkan di Jerman. Pihaknya juga memberangkatkan 257 PMI ke Korea Selatan yang terdiri atas 191 PMI sektor manufaktur dan 66 PMI sektor perikanan.
 
"Dan ada satu pekerja yang akan berangkat ke Jerman. Khusus Jerman, kita sudah menempatkan 18 pekerja migran Indonesia," kata Benny di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin, 27 Maret 2023.

Menurutnya, ada tren peningkatan bagi calon PMI yang hendak bekerja di luar negeri. Pada 2023, BP2MI telah memberangkatkan 4.103 PMI ke Korea Selatan. Sementara itu, pada 2022, Benny mengeklaim telah memecahkan rekor tertinggi selama sejarah penempatan ke Korea Selatan yakni mencapai 7.000 PMI di tahun 2022, dan mampu menempatkan 11.545 PMI di Korea.
 
"Rekor ini kita akan bertahan dan bahkan 2023 akan bertambah ya bisa mencapai angka 18.000 PMI," ujarnya.
 
Senior Advisor Triple Win Programme Germany, Neng Erlina, mengatakan pada tahun ini akan ada 200 orang PMI lagi yang akan diberangkatkan ke Jerman. Untuk hari ini, hanya satu PMI wanita yakni Gloria Indah Kristiani, yang akan bekerja sebagai perawat.
 
Baca: Kepala BP2MI Minta Jajarannya Tak Menyerah Melindungi Pekerja Migran

"Gloria hari ini memang dilepas untuk pemberangkatan penempatan perawat skema G to G program triple Win untuk ke Jerman," kata Neng Erlina.
 
Menurutnya, hampir setiap minggu ada pelepasan ke Jerman. Namun semua tergantung pada pelatihan yang didapat calon PMI.
 
"Teman-teman ini belajar bahasa Jerman dulu dari awal sampai di level menengah yang kemudian akhirnya dapat kontrak kerja dan akhirnya bisa merapat ke Jerman," kata Neng.
 
Pelatihan yang dijalani biasanya memakan waktu 9 bulan, hingga betul-betul dapat berbahasa Jerman. Gloria sendiri merupakan jebolan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, yang sudah menggeluti profesi perawat selama 10 tahun. Ia mengaku senang dapat mengikuti program G to G yang dibantu BP2MI bekerjasama dengan pemerintah Jerman.
 
"Harapannya semoga akan ada perawat lain juga untuk kerja di Jerman, semoga ini menjadi salah satu motivasi buat teman-teman saya yang belum berangkat semoga cepat menyusul kerja ke Jerman," tutup Gloria.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan