medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta generasi bangsa tidak melupakan sejarah perjuangan. Sebab, bangsa yang lupa sejarah akan mudah dipecah belah.
Hal itu dikatakan Djarot saat menjadi inspektur upacara peringatan Rapat Raksasa IKADA ke-72. Dalam kesempatan itu, Djarot juga mengingatkan peristiwa yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia itu.
Baca: Bukti Perhatian Presiden terhadap Sejarah Bangsa
Menurut Djarot, sejarah bangsa tak boleh dilupakan. Sejarah perlu diingat supaya mengetahui asal-usul bangsa itu sendiri.
"Bangsa yang tidak paham sejarah bangsanya seperti berjalan di lorong gelap. Karena berjalan di lorong gelap, dia enggak tahu asal usulnya, tujuan apa," kata Djarot di Lapangan Parkir Ex. IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa 19 September 2017.
Ketidaktahuan sejarah membuat bangsa mudah terpecah belah. Banyak sekali faktor pemecah belah bangsa, seperti kekuasaan, ekonomi dan politik.
Baca: Menteri Puan Ajak tak Lupakan Sejarah Bangsa
"Maka itu saya bilang, rapat raksasa ini ambil intisarinya. Bahwa kita bangsa pejuang, untuk apa sih kita bersatu kalau bukan untuk wujudkan masyarakat yang adil dan makmur," jelas Djarot.
Djarot menceritakan, saat rapat raksasa dilaksanakan di lapangan IKADA, kini bernama Monas, ratusan ribu rakyat Indonesia berkumpul untuk mempertahakan kemerdekaan yang saat itu pemerintah kolonial Jepang belum mau menerima kemerdekaan Indonesia.
"Kadang-kadang mereka (PNS) enggak inget, maka perlu diingetin," ucapnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8N0qAxdb" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meminta generasi bangsa tidak melupakan sejarah perjuangan. Sebab, bangsa yang lupa sejarah akan mudah dipecah belah.
Hal itu dikatakan Djarot saat menjadi inspektur upacara peringatan Rapat Raksasa IKADA ke-72. Dalam kesempatan itu, Djarot juga mengingatkan peristiwa yang terjadi setelah kemerdekaan Indonesia itu.
Baca:
Bukti Perhatian Presiden terhadap Sejarah Bangsa
Menurut Djarot, sejarah bangsa tak boleh dilupakan. Sejarah perlu diingat supaya mengetahui asal-usul bangsa itu sendiri.
"Bangsa yang tidak paham sejarah bangsanya seperti berjalan di lorong gelap. Karena berjalan di lorong gelap, dia enggak tahu asal usulnya, tujuan apa," kata Djarot di Lapangan Parkir Ex. IRTI Monas, Jakarta Pusat, Selasa 19 September 2017.
Ketidaktahuan sejarah membuat bangsa mudah terpecah belah. Banyak sekali faktor pemecah belah bangsa, seperti kekuasaan, ekonomi dan politik.
Baca:
Menteri Puan Ajak tak Lupakan Sejarah Bangsa
"Maka itu saya bilang, rapat raksasa ini ambil intisarinya. Bahwa kita bangsa pejuang, untuk apa sih kita bersatu kalau bukan untuk wujudkan masyarakat yang adil dan makmur," jelas Djarot.
Djarot menceritakan, saat rapat raksasa dilaksanakan di lapangan IKADA, kini bernama Monas, ratusan ribu rakyat Indonesia berkumpul untuk mempertahakan kemerdekaan yang saat itu pemerintah kolonial Jepang belum mau menerima kemerdekaan Indonesia.
"Kadang-kadang mereka (PNS) enggak inget, maka perlu diingetin," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)