Jakarta: Timbunan sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, mencapai ribuan ton perhari. Sampah plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar dari total sampah harian.
"Timbunan sampah pada akhir tahun 2019 mencapai 7.702 ton/hari yang masuk ke TPST Bantargebang, di mana 34 persen akumulasi sampah adalah sampah plastik," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Juli 2020.
Andono mengatakan jumlah sampah kini mencapai 39 juta ton per tahun. Banyaknya sampah plastik disebabkan kantong kresek yang tidak laku dikumpulkan pemulung untuk didaur ulang oleh pelaku industri. Sedangkan, sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terdekomposisi secara alamiah.
Sampah plastik juga menjadi masalah global. Pada 2015, Jambeck Research Group merilis laporan penelitian "Plastic waste inputs from land into the ocean" yang dilakukan 192 negara. Indonesia masuk peringkat kedua dengan menyumbang sampah plastik di laut sebesar 1,3 juta ton per tahun. Tiongkok mendapat peringkat satu dengan sampah plastik 3,5 juta ton per tahun.
"Kita memerlukan kebijakan untuk menangani masalah ini. Secara bertahap kita mulai dari pembatasan kantong plastik sekali pakai atau kresek," kata Andono.
Baca: Larangan Kantong Plastik Untungkan Pedagang
Pemprov DKI mulai melarang kantong plastik pada pertengahan 2020. Aturan berlaku di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat.
Aturan tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat. Pemprov mengimbau masyarakat menggunakan kantong belanja ramah lingkungan (reusable).
Jakarta: Timbunan sampah yang masuk ke tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, mencapai ribuan ton perhari. Sampah plastik menjadi salah satu penyumbang terbesar dari total sampah harian.
"Timbunan sampah pada akhir tahun 2019 mencapai 7.702 ton/hari yang masuk ke TPST Bantargebang, di mana 34 persen akumulasi sampah adalah sampah plastik," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Andono Warih dalam keterangan tertulis, Rabu, 1 Juli 2020.
Andono mengatakan jumlah sampah kini mencapai 39 juta ton per tahun. Banyaknya sampah plastik disebabkan kantong kresek yang tidak laku dikumpulkan pemulung untuk didaur ulang oleh pelaku industri. Sedangkan, sampah plastik membutuhkan waktu puluhan hingga ratusan tahun untuk terdekomposisi secara alamiah.
Sampah plastik juga menjadi masalah global. Pada 2015, Jambeck Research Group merilis laporan penelitian "
Plastic waste inputs from land into the ocean" yang dilakukan 192 negara. Indonesia masuk peringkat kedua dengan menyumbang sampah plastik di laut sebesar 1,3 juta ton per tahun. Tiongkok mendapat peringkat satu dengan sampah plastik 3,5 juta ton per tahun.
"Kita memerlukan kebijakan untuk menangani masalah ini. Secara bertahap kita mulai dari pembatasan kantong plastik sekali pakai atau kresek," kata Andono.
Baca: Larangan Kantong Plastik Untungkan Pedagang
Pemprov DKI mulai melarang kantong plastik pada pertengahan 2020. Aturan berlaku di pusat perbelanjaan, toko swalayan, dan pasar rakyat.
Aturan tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan pada Pusat Perbelanjaan, Toko Swalayan, dan Pasar Rakyat. Pemprov mengimbau masyarakat menggunakan kantong belanja ramah lingkungan (
reusable).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)