Jakarta: Mantan Kadis Pariwisata DKI Jakarta Tinia Budiati akhirnya angkat bicara terkait pencopotannya. Tinia mengaku menunggu penjelasan Pemprov DKI terkait hal itu.
"Jangan dianggap kami melawan, kita ingin diperlakukan manusiawi dan dipensiunkan dengan baik," kata Tinia kepada Medcom.id, Rabu, 18 Juli 2018.
Dia tak masalah dicopot dan dipensiunkan dini. Meski secara resmi, ia baru pensiun pada 1 Oktober 2019.
Namun, cara Pemprov DKI memberlakukan kebijakan itu, terkesan seperti hukuman bagi Tinia. "Bukan kita tak mau dipensiunkan, tapi cara melepas kita sebagai orang yang mengabdi ke Pemprov. Apakah pernah saya korupsi? Terlibat kasus?" tanya dia.
Saat ini, ia tengah menunggu kelanjutan dari pencopotan tersebut. Tinia berharap, ada pertemuan yang diinisiasi Pemprov DKI, untuk mengumpulkan SKPD yang dicopot. Meski, ia pribadi tak meminta hal tersebut.
(Baca juga: Pemecatan via WhatsApp tak Lazim)
"Karena kan saya ini 33 tahun mengabdi, apakah pengabdian kita puluhan tahun apa enggak ada artinya bagi pemimpin yang sekarang?," imbuh dia.
Dia menegaskan, para SKPD yang dicopot tak pernah melapor ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Pihak KASN, kata dia, berinisiatif memanggil mereka untuk menanyakan pencopotan besar-besaran di lingkungan Pemprov DKI.
"Sehubungan dengan beberapa pejabat eselon II dicopot, dengan jumlah signifikan, maka Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) memanggil kami untuk klarifikasi. Kami bukan mengadu, tapi kami dipanggil," pungkas Tinia.
(Baca juga: Anies Minta Pencopotan Wali Kota tak Didramatisasi)
Jakarta: Mantan Kadis Pariwisata DKI Jakarta Tinia Budiati akhirnya angkat bicara terkait pencopotannya. Tinia mengaku menunggu penjelasan Pemprov DKI terkait hal itu.
"Jangan dianggap kami melawan, kita ingin diperlakukan manusiawi dan dipensiunkan dengan baik," kata Tinia kepada
Medcom.id, Rabu, 18 Juli 2018.
Dia tak masalah dicopot dan dipensiunkan dini. Meski secara resmi, ia baru pensiun pada 1 Oktober 2019.
Namun, cara Pemprov DKI memberlakukan kebijakan itu, terkesan seperti hukuman bagi Tinia. "Bukan kita tak mau dipensiunkan, tapi cara melepas kita sebagai orang yang mengabdi ke Pemprov. Apakah pernah saya korupsi? Terlibat kasus?" tanya dia.
Saat ini, ia tengah menunggu kelanjutan dari pencopotan tersebut. Tinia berharap, ada pertemuan yang diinisiasi Pemprov DKI, untuk mengumpulkan SKPD yang dicopot. Meski, ia pribadi tak meminta hal tersebut.
(Baca juga:
Pemecatan via WhatsApp tak Lazim)
"Karena kan saya ini 33 tahun mengabdi, apakah pengabdian kita puluhan tahun apa enggak ada artinya bagi pemimpin yang sekarang?," imbuh dia.
Dia menegaskan, para SKPD yang dicopot tak pernah melapor ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Pihak KASN, kata dia, berinisiatif memanggil mereka untuk menanyakan pencopotan besar-besaran di lingkungan Pemprov DKI.
"Sehubungan dengan beberapa pejabat eselon II dicopot, dengan jumlah signifikan, maka Komite Aparatur Sipil Negara (KASN) memanggil kami untuk klarifikasi. Kami bukan mengadu, tapi kami dipanggil," pungkas Tinia.
(Baca juga:
Anies Minta Pencopotan Wali Kota tak Didramatisasi)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)