Rusun Cibesel disegel--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo
Rusun Cibesel disegel--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo

115 Penghuni Rusun Cibesel Terancam Diusir

Ilham wibowo • 16 Agustus 2017 14:28
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 115 penghuni rumah susun Cipinang Besar Selatan (Cibesel) diultimatum keras. Pengelola Rumah Susun (UPRS) mengancam menyegel hunian mereka.
 
"Setelah tiga bulan kami menerbitkan teguran dan tidak ditanggapi, unit kemudian kami segel dengan batas waktu tujuh hari," kata Kepala Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Cibesel Septalina Purba kepada Metrotvnews.com di kantornya, Rabu 16 Agustus 2017.
 
Segel berwarna merah akan ditempel di depan pintu unit setiap penunggak uang sewa. Isi surat memerintahkan penghuni segera mengosongkan unit dalam waktu 7 x 24 jam. Jika tetap tak digubris, Septalina mengatakan, "Kita akan kosongkan paksa."

Baca: Warga Rusun Cibesel Sengaja Menunggak sebagai Protes
 
Penyegelan telah dilakukan sejak 14 Agustus 2017. "Saya kasih waktu sampai 20 Agustus 2017. Setelah segel kemudian masih tidak bayar, sesuai ketentuan harus diusir," ujar Septalina.
 
Menurut Septalina, penyegelan itu pun kemudian disikapi beberapa penghuni Rusun. Beberapa warga lantas melakukan mediasi bersama Lina dengan meminta keringanan waktu pengusiran. "Keluhan warga memang banyak, selain faktor ekonomi memang juga ada akal-akalan setor ke bank," ujarnya.  
 
Dari ratusan unit yang disegel terebut, pengelola mencatat tunggakan penghuni hingga Juli 2017 sebesar Rp1,3 Miliar. Menurut Lina, penghuni masih bisa diberikan keringanan dengan catatan bisa menjamin pembayaran tunggakan sewa Rusun dalam bentuk cicilan.   "Saya panggil satu persatu, ngobrol untuk diberikan imbauan. Tunggakan yang sedikit kami minta bayar langsung," ujarnya.
 
Baca: Tak Ada Dispensasi buat Penunggak Sewa Rusun
 
Sebelumnya, Warga Rusun Cibesel sengaja menunggak membayar sewa hingga berbulan-bulan. Selain faktor ekonomi, sikap ini juga sebagai protes.
 
Siswo, penghuni Rusun Cibesel, misalnya, sengaja tak membayar uang sewa kerena pengelola tak lekas menutup rembesan air dari lantai atas ke tempat tinggalnya di lantai dua Blok C.
 
Siswo sudah lima bulan merasa tak nyaman. Air rembesan kadang beraroma tak sedap. Ade, penghuni lantai dua Rusun Cibasel lain, mengaku sudah berusaha menutup rembesan air, tapi sia-sia. Padahal, ongkos tambalnya berasal dari kocek sendiri.
 
Ia kesal karena pengelola abai. Mereka tak pernah memberi solusi. Padahal, tambah Ade, harga sewa unit di lantai dua lebih mahal ketimbang di lantai atas maupun penghuni relokasi.
 
Diketahui setiap kategori dan lantai Rusun Cibesel memiliki kisaran harga berbeda-beda yang mesti dibayar rutin setiap bulan. Tarif sewa penghuni umum lantai satu dipatok Rp508 ribu, lantai dua Rp461 ribu, lantai tiga Rp419 ribu, lantai empat Rp378 dan lantai lima Rp341 ribu.
 
Berbeda dengan penghuni umum, kategori terprogram atau penghuni relokasi diberikan subsidi sewa per bulan. Tarif di lantai satu dikenakan Rp234 ribu, lantai dua Rp212 ribu, lantai ketiga Rp192 ribu, lantai keempat Rp173 ribu, dan lantai lima Rp156 ribu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan