Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) berjanji segera mengevaluasi revitalisasi Halte TransJakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat. Proyek itu disebut melanggar kawasan objek diduga cagar budaya (ODCB).
“Nanti saya tanyakan lagi detailnya ke TransJakarta sejauh mana prosesnya, apa masalahnya, kekurangannya apa, nanti sama-sama kita sempurnakan,” kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Oktober 2022.
Ariza mengatakan evaluasi tidak akan mengubah rancangan awal revitalisasi terlalu signifikan. Sebab, desain proyek itu sudah disusun jauh-jauh hari.
“Menggambar desain bukan kayak anak-anak menggambar gunung, tapi ada hitungannya, strukturnya, artistiknya, dan biaya yang sudah dianggarkan,” ujar dia.
Meski begitu, Ariza tetap menerima kritik dan masukan dari masyarakat. Pihaknya akan menindaklanjuti berbagai kritik tersebut.
“Nanti kami cek apakah betul yang diprotes memang ada kesalahan dari pihak TransJakarta,” papar politikus Partai Gerindra itu.
Direktur Utama (Dirut) TransJakarta Mochammad Yana Aditya mengeklaim telah mengantongi izin merevitalisasi Halte Bundaran HI. Dia memastikan proyek tersebut tetap berlanjut.
"Kita sudah menjalankan semua proses semua aturan dan kita lakukan saja semuanya (revitalisasi). Kalau misalnya aturan mengatakan hal yang berbeda ya kita ikuti, tapi aturannya mengatakan boleh," ujar Yana di Kantor Pusat PT TransJakarta, Jakarta Timur, Jumat, 30 September 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana menyebut proyek revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI melewati batas kawasan ODCB. Hal itu terjadi pada bagian ujung halte di lantai dua.
"Ada masuk (kawasan ODCB) 1,5 meter. Secara visual dia memang dari arah Sarinah itu bisa keganggu (visual patung selamat datang)," jelas Iwan.
Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria (Ariza) berjanji segera mengevaluasi revitalisasi Halte TransJakarta di Bundaran Hotel Indonesia (HI),
Jakarta Pusat. Proyek itu disebut melanggar kawasan objek diduga cagar budaya (ODCB).
“Nanti saya tanyakan lagi detailnya ke
TransJakarta sejauh mana prosesnya, apa masalahnya, kekurangannya apa, nanti sama-sama kita sempurnakan,” kata Ariza di Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Oktober 2022.
Ariza mengatakan evaluasi tidak akan mengubah rancangan awal revitalisasi terlalu signifikan. Sebab, desain proyek itu sudah disusun jauh-jauh hari.
“Menggambar desain bukan kayak anak-anak menggambar gunung, tapi ada hitungannya, strukturnya, artistiknya, dan biaya yang sudah dianggarkan,” ujar dia.
Meski begitu, Ariza tetap menerima kritik dan masukan dari masyarakat. Pihaknya akan menindaklanjuti berbagai kritik tersebut.
“Nanti kami cek apakah betul yang diprotes memang ada kesalahan dari pihak TransJakarta,” papar politikus Partai Gerindra itu.
Direktur Utama (Dirut)
TransJakarta Mochammad Yana Aditya mengeklaim telah mengantongi izin merevitalisasi Halte Bundaran HI. Dia memastikan proyek tersebut tetap berlanjut.
"Kita sudah menjalankan semua proses semua aturan dan kita lakukan saja semuanya (revitalisasi). Kalau misalnya aturan mengatakan hal yang berbeda ya kita ikuti, tapi aturannya mengatakan boleh," ujar Yana di Kantor Pusat PT TransJakarta, Jakarta Timur, Jumat, 30 September 2022.
Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana menyebut proyek revitalisasi Halte TransJakarta Bundaran HI melewati batas kawasan ODCB. Hal itu terjadi pada bagian ujung halte di lantai dua.
"Ada masuk (kawasan ODCB) 1,5 meter. Secara visual dia memang dari arah Sarinah itu bisa keganggu (visual patung selamat datang)," jelas Iwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)