Jakarta: Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengungkapkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) besutan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Taman Maju Bersama (RMB) besutan Anies Baswedan tidak sama. Meski, memiliki fungsi yang sama.
"Sama sebenarnya, berangkatnya yang beda. Kalau di RPTRA bentuk semua sama, kalau TMB luasnya berbeda," ujar Suzi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.
Praktisi pertamanan Farrizky Putra, yang terlibat dalam kedua proyek tersebut membenarkan hal itu. TMB berjalan dari konsep awal RPTRA.
"Yang membedakan, (TMB) spesifik setiap kasus. Tak bisa disamaratakan, walau ada kesamaan," ujar dia.
Dia menjelaskan konsep utama TMB ialah taman, sementara RPTRA ialah program dan taman. Rata-rata luas RPTRA 1.400 meter persegi. Sementara, TMB lebih bervariasi, yaitu 1.400 meter persegi hingga 3 hektare.
Perbedaan juga terlihat pada pembuatan. RTPRA dibentuk dengan konsep bottom up di mana dibuat lima RPTRA percontohan. Setelah itu, selama dua tahun (2016-2017) dibuat RPTRA yang tersebar di 308 lokasi.
"Ketika jadi formula, cara kerja jadi masif sekali. Ibaratnya, obat ampuh, minum saja," tutur dia.
TMB dibangun dengan asas kolaborasi dengan masyarakat. Hal itu yang membuat ada kata 'bersama' dalam program. Pembangunan juga tak mutlak pada satu konsep lantaran ada campur tangan warga sekitar yang lebih mengerti kebutuhan mereka.
Jakarta: Kepala Dinas Kehutanan DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengungkapkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) besutan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Taman Maju Bersama (RMB) besutan Anies Baswedan tidak sama.
Meski, memiliki fungsi yang sama.
"Sama sebenarnya, berangkatnya yang beda. Kalau di RPTRA bentuk semua sama, kalau TMB luasnya berbeda," ujar Suzi di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis, 17 Oktober 2019.
Praktisi pertamanan Farrizky Putra, yang terlibat dalam kedua proyek tersebut membenarkan hal itu. TMB berjalan dari konsep awal RPTRA.
"Yang membedakan, (TMB) spesifik setiap kasus. Tak bisa disamaratakan, walau ada kesamaan," ujar dia.
Dia menjelaskan konsep utama TMB ialah taman, sementara RPTRA ialah program dan taman. Rata-rata luas RPTRA 1.400 meter persegi. Sementara, TMB lebih bervariasi, yaitu 1.400 meter persegi hingga 3 hektare.
Perbedaan juga terlihat pada pembuatan. RTPRA dibentuk dengan konsep
bottom up di mana dibuat lima RPTRA percontohan. Setelah itu, selama dua tahun (2016-2017) dibuat RPTRA yang tersebar di 308 lokasi.
"Ketika jadi formula, cara kerja jadi masif sekali. Ibaratnya, obat ampuh, minum saja," tutur dia.
TMB dibangun dengan asas kolaborasi dengan masyarakat. Hal itu yang membuat ada kata 'bersama' dalam program. Pembangunan juga tak mutlak pada satu konsep lantaran ada campur tangan warga sekitar yang lebih mengerti kebutuhan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)