Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo
Pelaksana Tugas Gubernur DKI Sumarsono--Metrotvnews.com/Ilham Wibowo

Kebut Pembangunan Rusun, Pemprov DKI Janjikan Double Pengawasan

Intan fauzi • 23 Januari 2017 16:36
medcom.id, Jakarta: Proses pembangunan lima rumah susun (rusun) di Jakarta bakal dikebut. Proyek akan dikawal dengan baik.
 
Lima rusun yang akan dipercepat pembangunannya masing-masing Rusun Rawa Bebek, Cakung Barat, Lokbin Semper, Marunda, dan Rusun Jalan Raya Bekasi.
 
"Rusun ini (dibangun) mulai 2017. Semua dipercepat pembangunannya. Lelangnya sedang berjalan yang kemarin sempat mengalami penundaan, karena ternyata hasil kajian Pekerjaan Umum memang banyak masalah dari kualitas bangunan oleh karena itu tidak salah ditunda,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Sumarsono di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2017).

Baca: Proyek Rusun Cengkareng Barat Senilai Rp89 Miliar 'Dimatikan'
 
Sumarsono berharap, proses pembangunan cepat rampung. Soalnya, sudah banyak warga yang menunggu direlokasi ke rusun. “Mudah-mudahan nanti sekembali dari cuti, itu pak Ahok dan pak Djarot atau setelah Oktober, setelah pimpinan berakhir, sehingga pimpinan daerah berikutnya bisa meneruskan,” ungkap Sumarsono.
 
Sekitar 11.500 unit rusun ditargetkan rampung pada tahun ini. Sumarsono memastikan, tak akan ada lagi kontraktor nakal terlibat dalam proyek tersebut.
 
Baca: Kontraktor Rusun Jatinegara Masuk Daftar Hitam
 
Dia menjamin pemerintah akan memberikan pengawasan ketat terhadap kontraktor. Dari mulai penunjukkan sampai proyek rampung.
 
Kontraktor rusun, lanjut Sumarsono, wajib memiliki track record bagus. Dinas terkait pun mesti memberikan kepercayaan pada kontraktor yang sudah ditunjuk. Sumarsono tak segan menyetop kontrak pengembang yang kedapatan melanggar.
 
“Saya kira orang akan takut bekerja secara jelek, karena akan merugikan perusahaan sendiri. Saya kira itu prinsipnya, jaminan kita double pengawasan,” tegas Sumarsono.
 
Saat menjabat sebagai Gubernur aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menghentikan pembangunan lima rusun. Lima rusun tersebut dihentikan karena dinilai ada kesalahan prosedur dalam proses pembangunannya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan