Jakarta: Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dinilai belum efektif mengatasi berbagai masalah selama pandemi covid-19. Kasus covid-19 justru meningkat selama penerapan PSBB transisi.
“PSBB transisi dalam rangka meningkatkan perekonomian Jakarta terbukti belum efektif,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani saat dihubungi, Kamis, 10 September 2020.
Jakarta kerap mengalami penambahan sekitar 1.000 kasus covid-19 per hari sejak PSBB transisi. Lonjakan kasus disebabkan masyarakat belum patuh terhadap protokol kesehatan.
"Masyarakat dan pelaku usaha masih banyak yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar Yani.
Keputusan Pemprov DKI menerapkan kembali PSBB total dinilai sudah tepat. Ini sebagai upaya menyelamatkan masyarakat dari krisis kesehatan.
“Rem darurat yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) adalah untuk kepentingan dan keselamatan warga Jakarta,” ujar anggota Komisi B DPRD DKI itu.
Yani mengimbau masyarakat tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Dengan begitu, usaha memutus mata rantai penyebaran covid-19 betul-betul maksimal.
Baca: Kasus Aktif di Jakarta Naik 31% Ketimbang Akhir Agustus
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kembali memberlakukan PSBB secara ketat tanpa pelonggaran pada Senin, 14 September 2020. Alasannya, kapasitas tempat tidur isolasi pasien virus korona (covid-19) semakin menipis.
Saat ini terdapat 4.053 tempat tidur isolasi dengan persentase pemakaian sebesar 77 persen. Sedangkan, jumlah tempat tidur ICU sebanyak 528, persentase pemakaian sebesar 83 persen. Data ini diambil dari 67 rumah sakit (RS) rujukan pada Minggu, 6 September 2020.
"Data yang kita miliki, 17 September tempat tidur yang kita miliki akan penuh dan habis itu tak mampu menampung lagi," kata Anies dalam konferensi pers, Jakarta, Rabu, 9 September 2020.
Jakarta: Pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi dinilai belum efektif mengatasi berbagai masalah selama pandemi covid-19. Kasus
covid-19 justru meningkat selama penerapan PSBB transisi.
“PSBB transisi dalam rangka meningkatkan perekonomian Jakarta terbukti belum efektif,” kata Sekretaris Fraksi PKS DPRD DKI Jakarta Achmad Yani saat dihubungi, Kamis, 10 September 2020.
Jakarta kerap mengalami penambahan sekitar 1.000 kasus covid-19 per hari sejak
PSBB transisi. Lonjakan kasus disebabkan masyarakat belum patuh terhadap protokol kesehatan.
"Masyarakat dan pelaku usaha masih banyak yang tidak disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan,” ujar Yani.
Keputusan Pemprov DKI menerapkan kembali PSBB total dinilai sudah tepat. Ini sebagai upaya menyelamatkan masyarakat dari krisis kesehatan.
“
Rem darurat yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta (Anies Baswedan) adalah untuk kepentingan dan keselamatan warga Jakarta,” ujar anggota Komisi B DPRD DKI itu.