Jakarta: Menjelang penutupan bertahap per 31 Desember 2022, sudah tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet. Seluruh pasien yang tersisa telah pulang sejak Kamis, 29 Desember 2022.
"Ini pertama kali sejak Wisma Atlet beroperasi 23 Maret 2020. Dulu pernah paling sedikit satu kasus, sekitar Mei mungkin ya, terus naik lagi, dan per kemarin nol. Hari ini sampai sekarang tidak ada penambahan pasien lagi," kata Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mintoro Sumego, Jumat, 30 Desember 2022.
Ia mengatakan sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisma Atlet hanya akan mengoperasikan satu tower, yaitu tower 6. Ruangan pada tower 6 tetap siaga sampai Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) usai, dan melihat situasi sampai Maret 2023.
"Tenaga medis dan relawan sudah berkurang banyak, sekarang masih ada standby 214 orang untuk antisipasi kenaikan (kasus covid-19) Nataru 2023," ujarnya.
Ia menyebutkan pasien covid-19 yang terakhir dirawat hampir 90 persen gejala ringan. Lalu, 10 persen rata-rata punya komorbid, seperti hipertensi, diabetes atau kegemukan tapi gejala ringan.
"Rata-rata dirawat 5-6 hari, terus ia dikatakan negatif dan boleh pulang. Gak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit," pungkasnya.
Jakarta: Menjelang penutupan bertahap per 31 Desember 2022, sudah tidak ada lagi pasien covid-19 yang dirawat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC)
Wisma Atlet. Seluruh pasien yang tersisa telah pulang sejak Kamis, 29 Desember 2022.
"Ini pertama kali sejak Wisma Atlet beroperasi 23 Maret 2020. Dulu pernah paling sedikit satu kasus, sekitar Mei mungkin ya, terus naik lagi, dan per kemarin nol. Hari ini sampai sekarang tidak ada penambahan pasien lagi," kata Koordinator Humas Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Mintoro Sumego, Jumat, 30 Desember 2022.
Ia mengatakan sesuai arahan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisma Atlet hanya akan mengoperasikan satu tower, yaitu tower 6. Ruangan pada tower 6 tetap siaga sampai Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) usai, dan melihat situasi sampai Maret 2023.
"Tenaga medis dan relawan sudah berkurang banyak, sekarang masih ada standby 214 orang untuk antisipasi kenaikan (kasus covid-19) Nataru 2023," ujarnya.
Ia menyebutkan pasien covid-19 yang terakhir dirawat hampir 90 persen gejala ringan. Lalu, 10 persen rata-rata punya komorbid, seperti hipertensi, diabetes atau kegemukan tapi gejala ringan.
"Rata-rata dirawat 5-6 hari, terus ia dikatakan negatif dan boleh pulang. Gak ada yang sampai dirujuk ke rumah sakit," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)