Kartu OK Otrip. Foto: MTVN/Faisal Abdalla
Kartu OK Otrip. Foto: MTVN/Faisal Abdalla

Sosialisasi Ok Otrip Masih Minim

Faisal Abdalla • 18 Januari 2018 12:26
Jakarta: Pemerintah DKI masih kurang menyosialisasikan program OK Otrip. Akibatnya, memasuki hari kedua uji coba OK Otrip, trayek OK-06 Kampung Rambutan - Pondok Gede masih sepi penumpang.
 
Medcom.id menjajal rute OK Otrip trayek OK-06. Selama perjalanan, tak ada satupun penumpang yang naik dari titik-titik pemberhentian yang sudah ditentukan.
 
Agung Wahyu, petugas TransJakarta yang mendampingi armada OK Otrip trayek OK-06 mengakui masih banyak masyarakat yang belum mengetahui program ini.
 
"Memang masih sepi karena banyak yang belum tahu," kata Agung kepada Medcom.id, di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Kamis, 18 Januari 2018.
 
Agung mengatakan, dalam satu hari, rata-rata armada OK Otrip trayek OK-06 hanya mengangkut 3-4 penumpang saja.
 
Baca: Tiga Kendala Percobaan OK Otrip Trayek Kampung Melayu-Duren Sawit
 
Selama perjalanan, armada OK Otrip arah Pondok Gede berpapasan dengan armada arah sebaliknya. Nasibnya pun tak jauh berbeda, armada tersebut kosong, tak ada penumpang.
 
Untuk melakukan sosialisasi, Agung mengatakan, pihaknya mengizinkan naik penumpang yang terlanjur memberhentikan armada. Selama masa uji coba ini, penumpang OK Otrip tidak dikenakan biaya.
 
"Kita persilakan naik jika ada yang terlanjur berhentikan kami di tengah jalan. Tapi ini untuk sosialisasi saja. Kita kasih tahu nanti kalau sudah beroprasi sepenuhnya harus naik dari titik yang ditentukan dan harus pakai kartu," kata Agung.
 
Trayek OK-06 ini beroprasi dari pukul 05.00 hingga 22.00. Dengan program OK Otrip, penumpang hanya dikenakan biaya Rp 3.500 berapa kalipun penumpang berganti moda transportasi. Namun tarif datar tersebut memiliki batas waktu yaitu selama tiga jam.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan