Puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol mogok kerja. Foto: Medcom.id/Yurike Budiman.
Puluhan petugas PPSU Kelurahan Ancol mogok kerja. Foto: Medcom.id/Yurike Budiman.

Kerap Dihina Lurah dengan Sebutan 'Orang Miskin', Puluhan Petugas PPSU Kelurahan Ancol Mogok Kerja

Yurike Budiman • 19 Februari 2024 15:17
Jakarta: Puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol menggelar aksi banting sapu dan mogok kerja di Jalan Lodan Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Senin, 19 Februari 2024.
 
Aksi mogok kerja ini dilakukan sebagai bentuk protes kepada Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol, Kenny Hutagaol, yang diduga kerap menghina para pasukan orange tersebut. Para petugas PPSU ini dihina dengan sebutan miskin oleh dua pejabat tersebut.
 
Puluhan petugas PPSU tampak berkumpul tanpa menggunakan seragam tugasnya. Mereka membawa sapu yang kemudian dibanting ke jalanan.

Aksi banting sapu berujung mogok kerja ini adalah buntut dari perilaku lurah dan sekretaris kelurahan yang dianggap telah melecehkan mereka. Akibat mogok kerja ini, sampah-sampah di Jalan Lodan Raya dan sekitarnya pun dibiarkan berserakan.
 
Petugas PPSU Kelurahan Ancol, Fajar, mengatakan aksi mogok kerja ini menuntut keadilan dan kebijakan dari pihak Lurah dan Sekretaris Kelurahan Ancol. Ia mengaku dirinya dan rekan-rekannya kerap dimarahi dan disebut miskin.
 
"Kita minta ketegasan dan keadilan. Jadi gini, setiap apel itu Pak Lurah itu selalu memarahi kita, apalagi, yang kita nggak enak hati kan, dengan kata-kata miskin," kata Fajar di lokasi, Senin, 19 Februari 2024.
 
Baca juga: Permukaan Daratan Menurun, Pemprov DKI Didesak Pantau Ketat Penggunaan Air Tanah

Hinaan tersebut sering terlontar pada saat lurah dan sekretaris kelurahan memimpin apel. Bahkan ada petugas PPSU yang dihina miskin hanya karena tidak memiliki motor.
 
"Contohnya PPSU miskin dilarang merokok, dia ngomong seperti itu. Saya sempat dengar pas kita di perkumpulan kata miskin, pas kemarin pemilu kan kita pembagian zona, pembagian TPS, kita ditugasin di beberapa TPS," kata Fajar.
 
Petugas PPSU Ancol lainnya, Pipit Mulyaningsih mengaku sakit hati dengan omongan-omongan yang sering dilontarkan Sekretaris Kelurahan Ancol. Menurutnya, PPSU pernah dihina miskin pada saat pembagian sembako.
 
"Pak Sekel kalau ngomong nyakitin, selalu katain miskin ke PPSU. Jadi kayaknya anak-anak sakit hati. Kalau saya dengar pas pembagian sembako dari kecamatan, itu kan harus nebus Rp100 ribu. Sedangkan dia enggak punya duit tapi dia udah dapat kupon. Tapi dikatain yang miskin-miskin ke sini dulu. Maksudnya bahasanya jangan katain miskin-miskin. Itu teman kita yang dikatain miskin juga," kata Pipit.
 
Puluhan PPSU Ancol berharap Lurah dan Sekretaris Kelurahan bisa memperbaiki perbuatan mereka dan meminta maaf.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan