Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan Ibu Kota siap menghadapi banjir. Mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan curah hujan hingga 100 persen akan terjadi mulai Desember 2021.
Peningkatan curah hujan tersebut akibat dampak La Nina. Selain itu, Anies menambahkan Ibu Kota memiliki tiga sumber penyebab terjadinya banjir yang patut diwaspadai.
"Pertama, dari kawasan pesisir atau rob. Kedua dari kawasan selatan pegunungan yaitu air hujan yang mengalir di 13 sungai yang melalui Jakarta. Ketiga, dari hujan lokal yang terjadi di Jakarta," kata Anies Baswedan dikutip dari Instagram pribadinya, Senin, 15 November 2021.
Baca: Anies: Sungai di Jakarta Mampu Tampung 2.300 M3 Air per Detik
Tiga kunci penanganan banjir Jakarta ala Anies
Anies menuturkan ada tiga prinsip utama guna menghadapi banjir Jakarta. Ketiga prinsip ini perlu dipegang teguh seluruh jajaran Pemprov DKI, relawan kebencanaan, dan masyarakat.
"Tiga prinsip, yaitu siaga, tanggap, dan galang," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Menurut dia, terkait siaga, petugas harus memikirkan langkah antisipasi menyelamatkan warga terdampak banjir, serta memetakan lokasi aman. Selanjutnya, apabila BMKG mengumumkan potensi hujan lebat, seluruh pihak harus tanggap merespons cepat.
Sementara itu, Anies ingin petugas menggalang seluruh kekuatan ketika berhadapan dengan banjir. Unsur tiga pilar mulai dari polisi, TNI, dan Pemprov DKI, diharapkan bekerja bersama menghimpun kekuatan dengan masyarakat guna menghadapi ancaman banjir.
"Setiap unsur elemen masyarakat mulai level RT, RW, dan tokoh masyarakat untuk selalu siap siaga menginformasikan ke petugas penanganan bencana terutama pada daerah yang setiap tahunnya tergenang air, begitu juga banjir rob, banjir kiriman, dan banjir lokal," ujar dia.
Baca: Anies Antisipasi Korban Sengatan Listrik Saat Banjir
Anies targetkan banjir surut 6 jam
Anies memastikan daerah-daerah yang biasa tergenang banjir 3-4 hari, akan kering kurang dari sehari. Dia menargetkan banjir surut dalam enam jam.
"Para petugas seperti lurah, camat, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait lainnya, semua punya target 6 jam surut," tegas Anies.
Pemprov DKI Jakarta telah menyediakan pompa-pompa air di kawasan langganan genangan air. Dengan ini, target operasi 6 jam surut dapat terlaksana.
Selain itu, Anies menargetkan tidak ada korban jiwa selama bencana banjir terjadi. Menurutnya, keselamatan warga menjadi salah satu indikator penting saat terjadi banjir di Ibu Kota.
"Kami selalu garisbawahi KPI (Key Performance Indicators) nomor 1 adalah semua warga selamat, tidak ada yang meninggal karena terdampak akibat banjir," ucap Anies.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menegaskan Ibu Kota siap menghadapi banjir. Mengingat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi peningkatan curah hujan hingga 100 persen akan terjadi mulai Desember 2021.
Peningkatan curah hujan tersebut akibat dampak La Nina. Selain itu, Anies menambahkan Ibu Kota memiliki tiga sumber penyebab terjadinya
banjir yang patut diwaspadai.
"Pertama, dari kawasan pesisir atau rob. Kedua dari kawasan selatan pegunungan yaitu air hujan yang mengalir di 13 sungai yang melalui Jakarta. Ketiga, dari hujan lokal yang terjadi di Jakarta," kata Anies Baswedan dikutip dari Instagram pribadinya, Senin, 15 November 2021.
Baca:
Anies: Sungai di Jakarta Mampu Tampung 2.300 M3 Air per Detik
Tiga kunci penanganan banjir Jakarta ala Anies
Anies menuturkan ada tiga prinsip utama guna menghadapi
banjir Jakarta. Ketiga prinsip ini perlu dipegang teguh seluruh jajaran Pemprov DKI, relawan kebencanaan, dan masyarakat.
"Tiga prinsip, yaitu siaga, tanggap, dan galang," ucap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Menurut dia, terkait siaga, petugas harus memikirkan langkah antisipasi menyelamatkan warga terdampak banjir, serta memetakan lokasi aman. Selanjutnya, apabila BMKG mengumumkan potensi hujan lebat, seluruh pihak harus tanggap merespons cepat.
Sementara itu, Anies ingin petugas menggalang seluruh kekuatan ketika berhadapan dengan banjir. Unsur tiga pilar mulai dari polisi, TNI, dan Pemprov DKI, diharapkan bekerja bersama menghimpun kekuatan dengan masyarakat guna menghadapi
ancaman banjir.
"Setiap unsur elemen masyarakat mulai level RT, RW, dan tokoh masyarakat untuk selalu siap siaga menginformasikan ke petugas penanganan bencana terutama pada daerah yang setiap tahunnya tergenang air, begitu juga banjir rob, banjir kiriman, dan banjir lokal," ujar dia.
Baca:
Anies Antisipasi Korban Sengatan Listrik Saat Banjir
Anies targetkan banjir surut 6 jam
Anies memastikan daerah-daerah yang biasa tergenang banjir 3-4 hari, akan kering kurang dari sehari. Dia menargetkan banjir surut dalam enam jam.
"Para petugas seperti lurah, camat, BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), serta OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait lainnya, semua punya target 6 jam surut," tegas Anies.
Pemprov
DKI Jakarta telah menyediakan pompa-pompa air di kawasan langganan genangan air. Dengan ini, target operasi 6 jam surut dapat terlaksana.
Selain itu, Anies menargetkan tidak ada korban jiwa selama bencana banjir terjadi. Menurutnya, keselamatan warga menjadi salah satu indikator penting saat terjadi banjir di Ibu Kota.
"Kami selalu garisbawahi KPI (Key Performance Indicators) nomor 1 adalah semua warga selamat, tidak ada yang meninggal karena terdampak akibat banjir," ucap Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(CIN)