Jakarta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghubungi PT PLN (Persero). Dia membicarakan pengelolaan listrik agar tidak membahayakan warga saat terjadi banjir di semua wilayah Jakarta.
"Hasil pembicaraan tersebut, PLN melalui timnya akan turut mengamankan wilayah DKI Jakarta saat terjadi banjir agar tidak tidak ada warga yang menjadi korban sengatan listrik," kata Anies di Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, warga DKI Jakarta kerap menjadi korban sengatan listrik saat banjir. Dia tak mau ada lagi kasus korban meninggal dunia karena sengatan listrik.
"Karena itu, pengelolaan listrik sangat penting sekali," kata Anies.
Baca: BPBD DKI Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem pada 15-16 November
PLN menyiapkan 2.356 petugas siaga dalam penanganan kelistrikan menghadapi musim hujan di Jakarta. Disaster recovery center sebagai tempat pemantauan kelistrikan serta posko-posko petugas pelayanan teknis sudah disiapkan.
"Keselamatan jiwa manusia adalah hal paling utama. Pada saat turun hujan lebat yang mengakibatkan banjir, maka listrik terpaksa dipadamkan sementara," kata Anies.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan PLN terpaksa memadamkan listrik. Hal ini meliputi rumah warga kebanjiran, aset PLN kebanjiran, atau rumah warga dan aset PLN kebanjiran.
PLN rutin memerika tiang dan kabel listrik untuk memastikan penyaluran listrik dalam kondisi normal dan aman. Hal ini untuk mencegah adanya arus bocor yang bisa membahayakan masyarakat, terutama saat banjir. Masyarakat bisa melaporkan ke PLN jika menjumpai tiang dan kabel listrik yang membahayakan.
Anies juga mengatakan seluruh unsur tiga pilar mulai dari Polda, Kodam Jaya, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja bersama untuk menggalang seluruh kekuatan bersama masyarakat. Semua pihak bakal bahu-membahu menghadapi ancaman banjir.
"Ya di Jakarta kami siap, tapi yang dihadapi Jakarta bukan hanya persoalan di kota ini, tapi semuanya. Kami selalu menggarisbawahi, yang utama ialah semua warga selamat. Tidak ada yang meninggal dunia karena terdampak banjir," kata Anies.
Dia menjelaskan ketika curah hujan melampaui kapasitas, semua bekerja mengevakuasi warga. Di sisi lain, semua pihak diharap tetap mewaspadai ancaman pandemi covid-19, terutama saat menyiapkan tenda-tenda pengungsian.
"Tenda yang disiapkan saat ini adalah tenda yang sesuai dengan kondisi pandemi sehingga menghindarkan penularan jika sampai terjadi kasus di tempat-yang sedang diisolasi," kata Anies.
Jakarta Gubernur DKI Jakarta
Anies Baswedan menghubungi PT PLN (Persero). Dia membicarakan pengelolaan listrik agar tidak membahayakan warga saat terjadi
banjir di semua wilayah Jakarta.
"Hasil pembicaraan tersebut, PLN melalui timnya akan turut mengamankan wilayah DKI Jakarta saat terjadi banjir agar tidak tidak ada warga yang menjadi korban sengatan listrik," kata Anies di Taman Kota Waduk Pluit, Penjaringan,
Jakarta Utara, Minggu, 14 November 2021.
Menurut dia, warga DKI Jakarta kerap menjadi korban sengatan listrik saat banjir. Dia tak mau ada lagi kasus korban meninggal dunia karena sengatan listrik.
"Karena itu, pengelolaan listrik sangat penting sekali," kata Anies.
Baca:
BPBD DKI Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem pada 15-16 November
PLN menyiapkan 2.356 petugas siaga dalam penanganan kelistrikan menghadapi musim hujan di Jakarta.
Disaster recovery center sebagai tempat pemantauan kelistrikan serta posko-posko petugas pelayanan teknis sudah disiapkan.
"Keselamatan jiwa manusia adalah hal paling utama. Pada saat turun hujan lebat yang mengakibatkan banjir, maka listrik terpaksa dipadamkan sementara," kata Anies.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan PLN terpaksa memadamkan listrik. Hal ini meliputi rumah warga kebanjiran, aset PLN kebanjiran, atau rumah warga dan aset PLN kebanjiran.
PLN rutin memerika tiang dan kabel listrik untuk memastikan penyaluran listrik dalam kondisi normal dan aman. Hal ini untuk mencegah adanya arus bocor yang bisa membahayakan masyarakat, terutama saat banjir. Masyarakat bisa melaporkan ke PLN jika menjumpai tiang dan kabel listrik yang membahayakan.
Anies juga mengatakan seluruh unsur tiga pilar mulai dari Polda, Kodam Jaya, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan bekerja bersama untuk menggalang seluruh kekuatan bersama masyarakat. Semua pihak bakal bahu-membahu menghadapi ancaman banjir.
"Ya di Jakarta kami siap, tapi yang dihadapi Jakarta bukan hanya persoalan di kota ini, tapi semuanya. Kami selalu menggarisbawahi, yang utama ialah semua warga selamat. Tidak ada yang meninggal dunia karena terdampak banjir," kata Anies.
Dia menjelaskan ketika curah hujan melampaui kapasitas, semua bekerja mengevakuasi warga. Di sisi lain, semua pihak diharap tetap mewaspadai ancaman pandemi covid-19, terutama saat menyiapkan tenda-tenda pengungsian.
"Tenda yang disiapkan saat ini adalah tenda yang sesuai dengan kondisi pandemi sehingga menghindarkan penularan jika sampai terjadi kasus di tempat-yang sedang diisolasi," kata Anies.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)