Alat pengecekan virus covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19. Foto: dok UGM.
Alat pengecekan virus covid-19 yang dikembangkan Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19. Foto: dok UGM.

Tes GeNose C19 Lebih Diminati Penumpang Stasiun Pasar Senen

Cindy • 06 Februari 2021 04:05
Jakarta: Penumpang Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, lebih memilih menggunakan alat deteksi covid-19 atau GeNose C19 ketimbang rapid test antigen. Penumpang antusias mengikuti uji coba sejak 3 Februari 2021 hingga penggunaan perdana hari ini.
 
"Kami sudah melakukan uji coba mulai 3 (Februari) secara resmi di empat stasiun, pantauan kita penumpang cenderung lebih memilih GeNose," kata Vice President Public Relations PT Kereta Api Indonesia, Joni Martinus, di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Jumat, 5 Februari 2021.
 
Pernyataan ini juga didukung data jumlah penumpang yang memilih tes covid-19 buatan Universitas Gajah Mada (UGM) itu per pukul 13.00 WIB, Jumat 5 Februari 2021. Tercatat sebanyak 644 penumpang memilih GeNose.

"Sementara jumlah yang memilih rapid test antigen 549 orang. GeNose lebih diminati," kata Joni.
 
Menurut dia, ada sejumlah faktor yang menyebabkan penumpang lebih memilih pemeriksaan GeNose C19. Pertama, GeNose baru digunakan sehingga ada rasa ingin tahu dari warga untuk mencoba.
 
Kedua, tingkat akurasi tes GeNose C19 tak kalah dengan alat deteksi covid-19 lainnya. Tingkat akurasi GeNose C19 mencapai 90 persen.
 
"Kemudian juga biayanya dibandingkan dengan yang lain, GeNose ini lebih murah, harganya Rp20 ribu. Kalau rapid test antigen Rp105 ribu," kata Joni.
 
Sementara itu, Edwin Giovani, salah seorang calon penumpang mengaku sangat bersemangat mencoba GeNose C19. Dia bahkan rela menunggu peresmian GeNose sebelum pergi ke luar kota.
 
"Justru saya nunggu untuk berangkat ke luar kota, nunggu GeNose ini masuk ke stasiun," kata Edwin.
 
Baca: Evaluasi, Mulai Besok Layanan GeNose hanya Tersedia di Stasiun Senen dan Yogyakarta
 
Edwin menunggu penerapan GeNose C19 karena tak berani menggunakan rapid test antigen. Pemeriksaan melalui rapid test antigen dianggap menyakitkan.
 
"GeNose ini enggak menyakitkan dan lebih murah juga harganya," kata dia.
 
Hal serupa diungkapkan pegawai BUMN, Nurhaji. Menurut dia, GeNose C19 juga lebih akurat. Hasil tesnya pun lebih cepat keluar hanya dalam waktu tiga menit.
 
"Terus terang saya lebih pilih ini (GeNose) daripada antigen yang lambat hasilnya dan ini (GeNose) lebih akurat sampai 93 persen," ujar Nurhaji.
 
Dia berharap penggunaan GeNose C19 segera terealisasi di seluruh transportasi umum di Indonesia. "Tentu buat saya yang sering bepergian, GeNose ini sangat membantu. Saya sangat mendukung penggunaannya di mana pun tempat kita melakukan perjalanan," kata Nurhaji
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan