Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta memperhatikan kondisi pencari suaka di Gedung Eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Anies belum pernah menemui pencari suaka secara langsung.
"Saya dorong Pak Anies untuk langsung melihat situasi dan kondisi di sana," kata Anggota DPRD terpilih dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019.
Dia mengapresiasi langkah Badan Kesejahteraan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI dan Dinas Sosial DKI yang telah memberi bantuan. Namun dia mendukung Anies untuk mengetahui kondisi dan mendengar keluhan pencari suaka serta masyarakat setempat.
Anggota legislatif dari daerah pemilihan (dapil) 9 Jakarta Barat itu mengaku telah menemui sejumlah pemangku kepentingan. Mulai dari Pemprov DKI, pencari suaka, warga sekitar, hingga Badan Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
Baca juga: Rindu Para Pencari Suaka
Awalnya, dia menerima komplain dari warga Daan Mogot terkait kehadiran 1.127 pencari suaka. Kehadiran mereka membuat warga setempat kaget dan kurang nyaman.
Bahkan, ujar William, warga sempat berencana melakukan gugatan. Namun niat itu tak terlaksana karena pembicaraan dengan semua pihak telah dilakukan.
"Kami sinergi bahwa ini adalah masalah yang harus kita tangani bersama, bahwa semuanya itu ada kesepahaman," ujar William.
Dia mengusulkan agar pencari suaka direlokasi ke tempat yang lebih layak. Menurut William, kapasitas Gedung Eks Kodim sudah tidak memadai.
"Selama ini Pak Anies belum ada pernyataan penanganan seperti apa yang tepat. Apakah selamanya di sana atau (hanya) sementara, belum ada kebijakan dari Pak Anies," tuturnya.
William mengusulkan pencari suaka dicarikan tanah lapang yang luas. Kemudian UNHCR membuat tenda agar pencari suaka lebih nyaman dan tidak mengganggu warga sekitar.
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diminta memperhatikan kondisi pencari suaka di Gedung Eks Kodim, Kalideres, Jakarta Barat. Anies belum pernah menemui pencari suaka secara langsung.
"Saya dorong Pak Anies untuk langsung melihat situasi dan kondisi di sana," kata Anggota DPRD terpilih dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) William Aditya Sarana, di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Agustus 2019.
Dia mengapresiasi langkah Badan Kesejahteraan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DKI dan Dinas Sosial DKI yang telah memberi bantuan. Namun dia mendukung Anies untuk mengetahui kondisi dan mendengar keluhan pencari suaka serta masyarakat setempat.
Anggota legislatif dari daerah pemilihan (dapil) 9 Jakarta Barat itu mengaku telah menemui sejumlah pemangku kepentingan. Mulai dari Pemprov DKI, pencari suaka, warga sekitar, hingga Badan Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR).
Baca juga:
Rindu Para Pencari Suaka
Awalnya, dia menerima komplain dari warga Daan Mogot terkait kehadiran 1.127 pencari suaka. Kehadiran mereka membuat warga setempat kaget dan kurang nyaman.
Bahkan, ujar William, warga sempat berencana melakukan gugatan. Namun niat itu tak terlaksana karena pembicaraan dengan semua pihak telah dilakukan.
"Kami sinergi bahwa ini adalah masalah yang harus kita tangani bersama, bahwa semuanya itu ada kesepahaman," ujar William.
Dia mengusulkan agar pencari suaka direlokasi ke tempat yang lebih layak. Menurut William, kapasitas Gedung Eks Kodim sudah tidak memadai.
"Selama ini Pak Anies belum ada pernyataan penanganan seperti apa yang tepat. Apakah selamanya di sana atau (hanya) sementara, belum ada kebijakan dari Pak Anies," tuturnya.
William mengusulkan pencari suaka dicarikan tanah lapang yang luas. Kemudian UNHCR membuat tenda agar pencari suaka lebih nyaman dan tidak mengganggu warga sekitar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)