Jakarta: Kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, diprediksi tenggelam sedalam 4,6 meter. Kondisi ini dapat terjadi apabila laju penurunan muka tanah sebesar 15 sentimeter (cm) per tahun selama 30 tahun atau hingga 2050.
Kepala Balai Konservasi Air Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Raden Isnu Hajar Sulistyawan menyebutkan saat ini laju penurunan muka tanah mencapai 4 cm per tahun.
"Jadi mitigasinya bisa dilakukan dengan mengurangi pemakaian air tanah. Selain itu, penataan ruang di wilayah ini harus disesuaikan dengan situasi ini," ujar Isnu dalam Newsline Metro TV, Kamis, 14 Oktober 2021.
Baca: Penurunan Permukaan Tanah di Pesisir Jakarta Kian Mengkhawatirkan, Ini Kata Warga
Berdasarkan data pemantauan penurunan muka tanah, saat ini Muara Baru sudah berada 1 meter di bawah permukaan air laut. Kawasan ini bahkan terus mengalami penurunan muka tanah.
Isnu menjelaskan, fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan faktor alam, perubahan iklim dan proses tektonik dapat menyebabkan naiknya muka air laut.
Selain itu, faktor budaya juga mengambil peranan besar. Yaitu pengambilan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. (Mentari Puspadini)
Jakarta: Kawasan Muara Baru,
Jakarta Utara, diprediksi
tenggelam sedalam 4,6 meter. Kondisi ini dapat terjadi apabila laju
penurunan muka tanah sebesar 15 sentimeter (cm) per tahun selama 30 tahun atau hingga 2050.
Kepala Balai Konservasi Air Tanah Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM) Raden Isnu Hajar Sulistyawan menyebutkan saat ini laju penurunan muka tanah mencapai 4 cm per tahun.
"Jadi mitigasinya bisa dilakukan dengan mengurangi pemakaian air tanah. Selain itu, penataan ruang di wilayah ini harus disesuaikan dengan situasi ini," ujar Isnu dalam Newsline Metro TV, Kamis, 14 Oktober 2021.
Baca:
Penurunan Permukaan Tanah di Pesisir Jakarta Kian Mengkhawatirkan, Ini Kata Warga
Berdasarkan data pemantauan penurunan muka tanah, saat ini Muara Baru sudah berada 1 meter di bawah permukaan air laut. Kawasan ini bahkan terus mengalami penurunan muka tanah.
Isnu menjelaskan, fenomena ini disebabkan oleh berbagai faktor. Berdasarkan faktor alam, perubahan iklim dan proses tektonik dapat menyebabkan naiknya muka air laut.
Selain itu, faktor budaya juga mengambil peranan besar. Yaitu pengambilan air tanah untuk kebutuhan rumah tangga dan industri.
(Mentari Puspadini) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SYN)