Dishub Nilai Terminal Kampung Melayu Masih Layak

medcom.id, Jakarta: Usulan penghapusan Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, ditolak mentah-mentah Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah. Terminal Kampung Melayu dinilai masih layak. "Siapa yang mau menghapus? Kalau usulan kan boleh-boleh saja," kata Andri saat dihubungi Metrotvnews.com, Rabu 31 Mei 2017. Menurut dia, kemacetan hanya terjadi di sebagaian terminal. Penghapusan terminal pun bukan satu-satunya cara mengatasi kemacetan di Jalan Otista Raya menuju Jalan Jatinegara Barat. Dia menilai, Terminal Kampung Melayu sangat strategis. Lokasinya berada di persimpangan Jalan Otista Raya, Jalan Jatinegara Barat, Jalan Abdullah Syafei, dan Jalan Basuki Rahmat yang menghubungkan wilayah Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. "Kalau bicara strategis, Kampung Melayu strategis sekali. BRT (bus rapid transit) saja ada empat jurusan," ujar Andri. Baca: Karut Marut Terminal Kampung Melayu Soal karut marutnya angkutan umum yang mengetem, Andri mengatakan revitalisasi dan integrasi dengan TransJakarta adalah solusinya. Upaya itu pun sudah direncanakan Dishub untuk merangkul angkutan umum di Terminal Kampung Melayu dengan TransJakarta. "Kita mau kembangkan revitalisasi angkutan non-BRT supaya angkutan umum kita mau berintegrasi dengan TransJakarta. Kita bayar rupiah per kilo meter. Kita akan uji coba 500 angkutan," jelas Andri. Baca: Sopir: Terminal Kampung Melayu Terlalu Strategis untuk Dipindah Dengan sistem terintegrasi, ke depan tidak ada lagi angkutan umum yang mengetem di terminal. Pasalnya, bila mengetem, mereka akan terkena penalti dari TransJakarta.  "Nanti kalau angkutan tidak ngetem fungsi terminal hilang dengan sendirinya," kata dia.