Nurman menunjukkan makam yang terendam. Foto: MTVN/Lis Pratiwi
Nurman menunjukkan makam yang terendam. Foto: MTVN/Lis Pratiwi

430 Makam di TPU Kapuk Teko Masih Terendam

Lis Pratiwi • 19 Juli 2017 19:48
medcom.id, Jakarta: Sebanyak 430 makam di TPU Kapuk Teko, Cengkareng, Jakarta Barat, masih terendam air setingi 1,5 meter. Tidak ada lagi nisan yang tampak ke permukaan. Lahan pemakaman berubah serupa waduk penampung air hujan.
 
Salah satu warga, Nurman, mengatakan, secara keseluruhan TPU Kapuk Teko memiliki luas 2 hektare. Area ini berisi sekitar 2.070 makam umat Islam dan 2.030 makam umat Budha. Namun, sebagian besar telah dipindahkan.
 
"Waktu tahun 2013 kita data ulang dengan mengundang ahli waris ada 430 makam yang terendam, Muslim semua," kata Nurman kepada Metrotvnews.com, Rabu 19 Juli 2017.
 
Ia mengungkapkan, pada tahun 1992 pernah dilakukan revitalisasi lahan. Saat itu ribuan makam umat Budha direlokasi ke TPU Tegal Alur. Hanya makam tanpa keluarga dibiarkan di tempatnya dan dilakukan pelebaran jalan di atasnya.
 
Baca: Relokasi TPU Kapuk Teko Terbentur Anggaran
 
Sementara itu, tersisa dua makam umat Budha lain yang dibangunkan pembatas dan dirawat atas permintaan keluarga. Dua makam ini bercampur dengan perumahan warga. "Tinggal dua yang masih dijaga ahli warisnya, yang lain sudah tidak ada karena dipindah dan sebagainya," kata Nurman.
 
Tahun 2013, pemerintah provinsi DKI Jakarta juga berencana merelokasi pemakaman yang tersisa. Saat itu, pengeringan air di TPU Kapuk Teko sudah dilakukan. Sayangnya, pengerukan tidak diteruskan karena terbentur anggaran.
 
Menurut rencana, seluruh makam akan dipindahkan ke TPU Tegal Alur dengan melakukan pemakaman massal. Nurman mengatakan pemda telah menyiapkan lahan seluas 10x10 meter untuk mengubur seluruh kerangka yang berada di TPU Kapuk Teko kini.
 
"Karena kalau massal kita tinggal keruk, kita bilang ke ahli waris mau dibawa ke kampung silahkan, tapi kalau tidak dikenal dimassalkan semua," imbuhnya.
 
Nurman menjelaskan, makam di TPU Kapuk Teko memang harus dipindah. Pasalnya, genangan di atasnya tidak mungkin surut. Air tersebut berasal dari kemiringan saluran air warga yang seharusnya mengarah ke Kali Mookervaart di dekatnya, tapi bocor ke pemakaman.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan