Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta (tengah)--Medcom.id/Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta (tengah)--Medcom.id/Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta.

Polisi Beberkan Peran Kawanan Pembobol ATM

Whisnu Mardiansyah • 17 Maret 2018 16:13
Jakarta: Polda Metro Jaya meringkus empat warga negara asing (WNA) dan satu perempuan WNI pembobol dana nasabah di mesin ATM melalui metode skimming. Kawanan ini terbagi menjadi tiga peran yang berbeda.
 
"Pertama adalah kelompok penyedia alat, di mana mereka sudah menyediakan alat-alat mulai dari softwarenya, hardware serta kamera. Kemudian melalui alat skimming di masukan dan alat ini berasal dari luar negeri dan dimasukkan ke dalam negeri, " kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta di Mapolda Metro, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu 17 Maret 2018.
 
Alat-alat perangkat keras ini dibawa masuk ke Tanah Air secara terpisah oleh pelaku yang ditangkap. Barang-barang tersebut dipasok dari negara-negara Eropa Timur. "Sementara untuk software itu beda kelompok lagi. Kami sedang dalami dengan pihak kedutaan dan interpol," ujar Nico.

Baca: Polisi Tangkap 4 WNA Pembobol ATM dengan Cara Skimming
 
Kelompok kedua berperan sebagai operasional. Kelompok ini bertugas memasang sejumlah alat skimming di ATM-ATM yang dinilai lokasinya strategis. Biasanya, menyasar ATM yang sepi atau jauh dari keramaian dan tidak ada penjaga keamanan yang berada di sekitar ATM. "Mereka juga melihat situasi jam dengan menentukan sasaran Ini akhirnya alat ini dipasang," ucap Nico
 
Ketiga adalah pengambil uang. Peran ini ditugaskan kepada perempuan WNI yang juga telah ditetapkan sebagai tersangka. Uang dari kejahatan ini akan diambil tunai sebagian, ditransfer dan pindahkan ke akun bitcoin pelaku.
 
"Mereka setelah mendapatkan data yang terambil dari ATM tertentu yang sudah dipasang alat kemudian mereka memindahkan ke kartu- kartu," ucap Nico.
 
Polda Metro Jaya meringkus empat warga negara asing (WNA) pencurian data elektronik nasabah di mesin ATM. Dari kelompok tersebut ditangkap pula satu perempuan warga negara Indonesia. 
 
Keempat WNA berinisial FH Asal Hungaria, I, RL dan ASC asal Rumania. Sementara perempuan WNI berinisial MK.
 
Para pelaku ditangkap pada waktu dan tempat yang berbeda, yakni 3 lokasi di Tangerang yaitu di De Park Cluster Kayu Putih Blok AB6 No 3 Serpong, Bohemia Village 1 No 57 Serpong, dan Hotel Grand Serpong. Dan satu lokasi lagi di Hotel De'Max Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan