Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melebarkan trotoar di sejumlah ruas Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut program ini untuk meningkatkan jumlah pejalan kaki di Jakarta.
"Saya lupa risetnya ya. Tapi dikeluarkan awal tahun ini atau tahun lalu. Coba teman-teman nanti cek. Jakarta itu salah satu kota dengan pejalan kaki terendah di dunia. Ini yang kami dorong ke sana untuk masyarakat berjalan kaki," ungkap Anies di Gedung Balai Kota, Jakarta, Senin, 11 November 2019.
Menurut Anies, masyarakat enggan berjalan kaki karena tidak didukung trotoar yang layak dan nyaman. Dengan usulan anggaran yang fantatis Rp1,2 triliun, Pemprov DKI berharap masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut.
"Kita berharap agar penambahan jumlah trotoar ini meningkatkan minat warga untuk berjalan kaki," kata Anies.
Dia menepis Pemprov DKI hanya memfokuskan pembangunan trotoar. Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta pun telah mendapatkan persetujuan dari DPRD untuk pengendalian banjir sebesar Rp1 triliun.
"Ya kita semuanya jalankan. Ada anggaran yang harus dikerjakan tahun ini (pembangunan trotoar). Ada yang dikerjakan rutin (penanganan banjir). Jadi sesungguhnya semuanya kita lakukan," jelas Anies.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2017-2022, Pemprov DKI harus menata 60 kilometer trotoar per tahun.
Pada 2018, Pemprov DKI melakukan penataan trotoar sepanjang 118 kilometer. Pada 2020, Pemprov DKI akan menata trotoar sepanjang 103,7 kilometer.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melebarkan trotoar di sejumlah ruas Ibu Kota. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut program ini untuk meningkatkan jumlah pejalan kaki di Jakarta.
"Saya lupa risetnya ya. Tapi dikeluarkan awal tahun ini atau tahun lalu. Coba teman-teman nanti cek. Jakarta itu salah satu kota dengan pejalan kaki terendah di dunia. Ini yang kami dorong ke sana untuk masyarakat berjalan kaki," ungkap Anies di Gedung Balai Kota, Jakarta, Senin, 11 November 2019.
Menurut Anies, masyarakat enggan berjalan kaki karena tidak didukung
trotoar yang layak dan nyaman. Dengan usulan anggaran yang fantatis Rp1,2 triliun, Pemprov DKI berharap masyarakat bisa menikmati fasilitas tersebut.
"Kita berharap agar penambahan jumlah trotoar ini meningkatkan minat warga untuk berjalan kaki," kata Anies.
Dia menepis Pemprov DKI hanya memfokuskan pembangunan trotoar. Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta pun telah mendapatkan persetujuan dari DPRD untuk pengendalian banjir sebesar Rp1 triliun.
"Ya kita semuanya jalankan. Ada anggaran yang harus dikerjakan tahun ini (pembangunan trotoar). Ada yang dikerjakan rutin (penanganan banjir). Jadi sesungguhnya semuanya kita lakukan," jelas Anies.
Dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) periode 2017-2022, Pemprov DKI harus menata 60 kilometer trotoar per tahun.
Pada 2018, Pemprov DKI melakukan penataan trotoar sepanjang 118 kilometer. Pada 2020, Pemprov DKI akan menata trotoar sepanjang 103,7 kilometer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)