medcom.id, Jakarta: Pedagang baju bekas Pasar Senen Jaya enggan pindah ke Blok V. Pedagang lebih memilih menggelar lapak di tempat parkir Blok I dan II.
"Bukan tidak mau dipindah, tapi asal adil dan terbuka," kata Sinaga, penjual baju bekas di tempat parkir Pasar Senen Jaya Blok I & II, Jakarta, Kamis 13 April 2017.
Pedagang merasa diperlakukan tak adil. Sebab, tak semua pedagang korban kebakaran dipindahkan dari trotoar ke tempat parkir Blok I dan II. "Hanya beberapa pedagang yang dihubungi."
Baca: Pedagang Keluhkan Akses ke Kios Relokasi Pasar Senen
Sinaga menambahkan, pengelola pun tak terbuka di persoalan luas lapak di Blok V. Luas lapak dalam kontrak tak sama dengan aslinya. Di kontrak tertulis 1,3 meter, tapi setelah diukur lebarnya hanya 1,1 meter atau 1,2 meter.
Urutan lapak juga jadi persoalan. Sebab, pedagang yang punya nomor lapak 1 justru mendapat tempat di bagian belakang. Padahal, kata Sinaga, logikanya nomor lapak 1 mendapat tempat dekat pintu masuk. Kecuali jika ada sistem kocok untuk menentukan nomor lapak. "Ini saja tidak ada pemberitahuan," ucapnya.
Sebelumnya, pedagang Blok I dan II Pasar Senen mengeluhkan sulitnya akses ke Blok V. Pintu masuk Blok V terletak tak jauh dari jalan raya serta pintu terminal dan Stasiun Pasar Senen. Alhasil, warga yang ingin mengunjungi kios malas ke sana.
Pada 19 Januari 2017, kebakaran melanda Pasar Senen. Kebakaran tersebut adalah kali kedelapannya. ratusan kios terbakar, dan kerugian ditaksir menyentuh angka ratusan miliar rupiah.
medcom.id, Jakarta: Pedagang baju bekas Pasar Senen Jaya enggan pindah ke Blok V. Pedagang lebih memilih menggelar lapak di tempat parkir Blok I dan II.
"Bukan tidak mau dipindah, tapi asal adil dan terbuka," kata Sinaga, penjual baju bekas di tempat parkir Pasar Senen Jaya Blok I & II, Jakarta, Kamis 13 April 2017.
Pedagang merasa diperlakukan tak adil. Sebab, tak semua pedagang korban kebakaran dipindahkan dari trotoar ke tempat parkir Blok I dan II. "Hanya beberapa pedagang yang dihubungi."
Baca: Pedagang Keluhkan Akses ke Kios Relokasi Pasar Senen
Sinaga menambahkan, pengelola pun tak terbuka di persoalan luas lapak di Blok V. Luas lapak dalam kontrak tak sama dengan aslinya. Di kontrak tertulis 1,3 meter, tapi setelah diukur lebarnya hanya 1,1 meter atau 1,2 meter.
Urutan lapak juga jadi persoalan. Sebab, pedagang yang punya nomor lapak 1 justru mendapat tempat di bagian belakang. Padahal, kata Sinaga, logikanya nomor lapak 1 mendapat tempat dekat pintu masuk. Kecuali jika ada sistem kocok untuk menentukan nomor lapak. "Ini saja tidak ada pemberitahuan," ucapnya.
Sebelumnya, pedagang Blok I dan II Pasar Senen mengeluhkan sulitnya akses ke Blok V. Pintu masuk Blok V terletak tak jauh dari jalan raya serta pintu terminal dan Stasiun Pasar Senen. Alhasil, warga yang ingin mengunjungi kios malas ke sana.
Pada 19 Januari 2017, kebakaran melanda Pasar Senen. Kebakaran tersebut adalah kali kedelapannya. ratusan kios terbakar, dan kerugian ditaksir menyentuh angka ratusan miliar rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)