Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai akan mendapat keuntungan ratusan miliar dari hasil menjual saham produsen minuman keras (miras) PT Delta Djakarta Tbk. Hal itu menjadi salah satu dasar alasan Pemprov DKI ingin menjual sahamnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) DKI Riyadi menyebut keuntungan dari penjualan saham PT Delta bisa mencapai Rp800 miliar. Angka ini diperoleh dari harga saham PT Delta Jakarta saat ini Rp3.800.
"Kita gunakan pembangunan sekolah, di mana satu sekolah misalkan harganya Rp20 miliar maka kita dapat membangun 40 sekolah, atau kalau kita mau bangun rumah sakit (RS) dengan nilai investasi Rp150 miliar, (bisa bangun) lima RS masih lebih duit," ujar Riyadi dalam diskusi virtual, Rabu, 10 Maret 2021.
Selain itu, kata dia, uang itu juga bisa digunakan untuk membangun 80 ribu sambungan air bersih. Dengan perhitungan satu sambungan bernilai Rp10 juta.
Namun, dia meastikan keuntungan Pemprov DKI tidak besar jika saham di perusahaan miras batal dijual. Dividen atau keuntungan yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya mencapai Rp50 miliar setiap tahunnya.
"Jika tidak dijual maka hasil penerimaan PAD (dividen) dengan asumsi rata-rata per tahun Rp50 miliar," kata dia.
Baca: Proses Pelepasan Saham Bir Jalan di Tempat
Keinginan Pemprov DKI untuk menjual saham PT Delta Djakarta terpentok perizinan dari DPRD. Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut pendapatan Pemprov DKI sangat tinggi dari kepemilikan saham di PT Delta Djakarta Tbk.
"Laporan yang saya terima PT Delta (PT Delta Djakarta Tbk) telah menyumbang dividen ke komponen pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dalam APBD tahun 2019 DKI Jakarta sebesar Rp100,4 miliar," kata Prasetyo melalui akun Instagram miliknya, @prasetyoedimarsudi, Jumat, 5 Maret 2021.
Menurut dia, dividen itu merupakan yang terbesar kedua setelah PT Bank DKI. Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu menyumbang pendapatan DKI sebesar Rp240 miliar.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dinilai akan mendapat keuntungan ratusan miliar dari hasil menjual saham produsen minuman keras (miras)
PT Delta Djakarta Tbk. Hal itu menjadi salah satu dasar alasan Pemprov DKI ingin menjual sahamnya.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Daerah (BPBUMD) DKI Riyadi menyebut keuntungan dari penjualan saham PT Delta bisa mencapai Rp800 miliar. Angka ini diperoleh dari harga saham PT Delta Jakarta saat ini Rp3.800.
"Kita gunakan pembangunan sekolah, di mana satu sekolah misalkan harganya Rp20 miliar maka kita dapat membangun 40 sekolah, atau kalau kita mau bangun rumah sakit (RS) dengan nilai investasi Rp150 miliar, (bisa bangun) lima RS masih lebih duit," ujar Riyadi dalam diskusi virtual, Rabu, 10 Maret 2021.
Selain itu, kata dia, uang itu juga bisa digunakan untuk membangun 80 ribu sambungan air bersih. Dengan perhitungan satu sambungan bernilai Rp10 juta.
Namun, dia meastikan keuntungan
Pemprov DKI tidak besar jika saham di perusahaan miras batal dijual. Dividen atau keuntungan yang masuk ke Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya mencapai Rp50 miliar setiap tahunnya.
"Jika tidak dijual maka hasil penerimaan PAD (dividen) dengan asumsi rata-rata per tahun Rp50 miliar," kata dia.
Baca:
Proses Pelepasan Saham Bir Jalan di Tempat
Keinginan Pemprov DKI untuk menjual saham PT Delta Djakarta terpentok perizinan dari DPRD. Ketua
DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyebut pendapatan Pemprov DKI sangat tinggi dari kepemilikan saham di PT Delta Djakarta Tbk.
"Laporan yang saya terima PT Delta (PT Delta Djakarta Tbk) telah menyumbang dividen ke komponen pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dalam APBD tahun 2019 DKI Jakarta sebesar Rp100,4 miliar," kata Prasetyo melalui akun Instagram miliknya, @prasetyoedimarsudi, Jumat, 5 Maret 2021.
Menurut dia, dividen itu merupakan yang terbesar kedua setelah PT Bank DKI. Perusahaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu menyumbang pendapatan DKI sebesar Rp240 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)