Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melakukan beberapa langkah untuk menangani kemiskinan ekstrem serta stunting. Caranya, melalui penajamam data warga yang tergolong kemiskinan ekstrem serta memiliki anak yang termasuk stunting.
"Pertama tentunya pendekatan secara preventif dan juga untuk yang sudah diidentifikasi sebagai stunted itu juga harus dilakukan pendekatan kuratif," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atikah Nur Rahmania dalam konferensi pers usai mengadakan rapat bersama BPS DKI dan BKKBN, Senin, 30 Januari 2023.
Dari penajaman data tersebut, Pemprov DKI bakal melakukan penggambaran setiap warga guna melakukan intervensi yang tepat sesuai kebutuhan warga. Dalam strategi nasional, kata dia, sudah ditentukan beberapa target yang harus diintervensi.
"Jadi intinya kita bersama-sama bersepakat untuk mempertajam arah intervensi program-program penanganan stunting," kata dia.
Sementara itu, penanganan kemiskinan ekstrem bakal dilakukan dengan identifikasi dan diverifikasi hingga ke alamat tempat tinggalnya. Tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta mencapai 0,89 persen atau 95 ribu penduduk.
Data tersebut, kata Atikah, bakal dihitung secara agregat. Pendekatan yang dilakukan bermacam-macam.
"Inilah yang kemudian kita lakukan dengan penetapan data sasaran melalui berbagai kesepakatan definisi operasional baik dari kemiskinan ekstrem maupun dari stunting, dan juga menetapkan overlay berbagai data untuk bisa memastikan treatment atau program intervensi yang tepat," kata dia.
Jakarta: Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal melakukan beberapa langkah untuk menangani kemiskinan ekstrem serta
stunting. Caranya, melalui penajamam data warga yang tergolong kemiskinan ekstrem serta memiliki anak yang termasuk
stunting.
"Pertama tentunya pendekatan secara preventif dan juga untuk yang sudah diidentifikasi sebagai
stunted itu juga harus dilakukan pendekatan kuratif," kata Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atikah Nur Rahmania dalam konferensi pers usai mengadakan rapat bersama BPS DKI dan BKKBN, Senin, 30 Januari 2023.
Dari penajaman data tersebut,
Pemprov DKI bakal melakukan penggambaran setiap warga guna melakukan intervensi yang tepat sesuai kebutuhan warga. Dalam strategi nasional, kata dia, sudah ditentukan beberapa target yang harus diintervensi.
"Jadi intinya kita bersama-sama bersepakat untuk mempertajam arah intervensi program-program penanganan
stunting," kata dia.
Sementara itu, penanganan
kemiskinan ekstrem bakal dilakukan dengan identifikasi dan diverifikasi hingga ke alamat tempat tinggalnya. Tingkat kemiskinan ekstrem di Jakarta mencapai 0,89 persen atau 95 ribu penduduk.
Data tersebut, kata Atikah, bakal dihitung secara agregat. Pendekatan yang dilakukan bermacam-macam.
"Inilah yang kemudian kita lakukan dengan penetapan data sasaran melalui berbagai kesepakatan definisi operasional baik dari kemiskinan ekstrem maupun dari
stunting, dan juga menetapkan
overlay berbagai data untuk bisa memastikan
treatment atau program intervensi yang tepat," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)