Jakarta: Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menargetkan akan ada setidaknya 100 bus listrik TransJakarta yang mengaspal di Ibu Kota tahun ini. Kebijakan mengganti bus berbahan bakar solar dan gas ke listrik merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisasi polusi udara.
Namun, target tersebut belum tercapai hingga Anies Baswedan lengser dari kursi nomor 1 di Ibu Kota. Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan DKI Jakarta Yayat Sudrajat mengatakan hal tersebut disebabkan kondisi finansial operator.
"Ya salah satunya karena kendala finansial," kata Yayat ditemui di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022.
Menurut dia, harga unit bus listrik cukup mahal ketimbang bus berbahan bakar gas atau solar yakni hingga Rp5 miliar per unitnya. Selain itu, produksi bus listrik membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan produksi bus berbahan bakar gas atau solar.
"Ya ada antrean juga untuk produksinya. Produksinya semua kan di luar negeri ya. Jadi kita sangat tergantung dengan itu," tuturnya.
Namun, Yayat menegaskan pihaknya tetap optimistis akan banyak bus listrik beroperasi di Jakarta. Terlebih, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan ada tambahan 300 bus listrik yang bisa beroperasi di 2023.
"Ya kita masih optimistis itu bisa. Operator juga bisa kok. Sudah ada beberapa operator yang bisa membeli bus listrik," ungkap dia.
Jakarta: Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pernah menargetkan akan ada setidaknya 100
bus listrik TransJakarta yang mengaspal di Ibu Kota tahun ini. Kebijakan mengganti bus berbahan bakar solar dan gas ke listrik merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta untuk meminimalisasi polusi udara.
Namun, target tersebut belum tercapai hingga Anies Baswedan lengser dari kursi nomor 1 di Ibu Kota. Kepala Bidang Angkutan Darat Dinas Perhubungan
DKI Jakarta Yayat Sudrajat mengatakan hal tersebut disebabkan kondisi finansial operator.
"Ya salah satunya karena kendala finansial," kata Yayat ditemui di Jakarta, Kamis, 15 Desember 2022.
Menurut dia, harga unit bus listrik cukup mahal ketimbang bus berbahan bakar gas atau solar yakni hingga Rp5 miliar per unitnya. Selain itu, produksi bus listrik membutuhkan waktu yang cukup lama dibandingkan dengan produksi bus berbahan bakar gas atau solar.
"Ya ada antrean juga untuk produksinya. Produksinya semua kan di luar negeri ya. Jadi kita sangat tergantung dengan itu," tuturnya.
Namun, Yayat menegaskan pihaknya tetap optimistis akan banyak
bus listrik beroperasi di Jakarta. Terlebih, Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menargetkan ada tambahan 300 bus listrik yang bisa beroperasi di 2023.
"Ya kita masih optimistis itu bisa. Operator juga bisa
kok. Sudah ada beberapa operator yang bisa membeli bus listrik," ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)