medcom.id, Jakarta: Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) sempat mengkritik penerapan pembatasan truk di jalur tol Jakarta-Cikampek yang disebut dapat mengurangi produktivitas dan berimbas pada perekonomian nasional.
Namun, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono memastikan kebijakan tersebut belum final sebab masih dalam tahap uji coba. Pihaknya pun masih membuka diri apabila ada masukan yang dinilai tidak adil bagi beberapa pihak.
"Kalau dalam masa uji coba ini masih ada masukan-masukan, akan kami dengar dan evaluasi sehingga kebijakan ini menjadi kebijakan bersama bukan hanya kebijakan pemerintah," kata Bambang, dalam Metro Pagi Primetime, Rabu 8 November 2017.
Baca juga: Pembatasan Truk di Tol Jakarta-Cikampek Berpotensi Ganggu Perekonomian
Bambang mengatakan pada masa uji coba pertama dan kedua yang sudah dan sedang berjalan saat ini sudah melalui berbagai proses. Termasuk berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait dan melakukan sosialisasi.
Pembatasan truk pun hanya berlaku bagi golongan IV dan V. Kendaraan lain di luar golongan itu tetap dapat melintas dan tidak ada pembatasan.
"Kenapa hanya golongan IV dan V, karena golongan ini kecepatannya sangat rendah sehingga memengaruhi kecepatan seluruh traffic. Jadi ini keputusan bersama, bukan keputusan pemerintah diharapkan tidak ada lagi yang merasa dirugikan," katanya.
Bambang menambahkan bahwa kebijakan ini bersifat sementara mengingat kondisi lalu lintas saat ini begitu rumit. Dia meyakinkan jika semua moda transportasi selesai pengerjaannya bukan tidak mungkin kebijakan ini akan dievaluasi kembali bahkan bisa jadi dihilangkan ketika kondisi jalan sudah lebih lancar.
medcom.id, Jakarta: Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) sempat mengkritik penerapan pembatasan truk di jalur tol Jakarta-Cikampek yang disebut dapat mengurangi produktivitas dan berimbas pada perekonomian nasional.
Namun, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihartono memastikan kebijakan tersebut belum final sebab masih dalam tahap uji coba. Pihaknya pun masih membuka diri apabila ada masukan yang dinilai tidak adil bagi beberapa pihak.
"Kalau dalam masa uji coba ini masih ada masukan-masukan, akan kami dengar dan evaluasi sehingga kebijakan ini menjadi kebijakan bersama bukan hanya kebijakan pemerintah," kata Bambang, dalam
Metro Pagi Primetime, Rabu 8 November 2017.
Baca juga: Pembatasan Truk di Tol Jakarta-Cikampek Berpotensi Ganggu Perekonomian
Bambang mengatakan pada masa uji coba pertama dan kedua yang sudah dan sedang berjalan saat ini sudah melalui berbagai proses. Termasuk berkoordinasi dengan semua stakeholder terkait dan melakukan sosialisasi.
Pembatasan truk pun hanya berlaku bagi golongan IV dan V. Kendaraan lain di luar golongan itu tetap dapat melintas dan tidak ada pembatasan.
"Kenapa hanya golongan IV dan V, karena golongan ini kecepatannya sangat rendah sehingga memengaruhi kecepatan seluruh traffic. Jadi ini keputusan bersama, bukan keputusan pemerintah diharapkan tidak ada lagi yang merasa dirugikan," katanya.
Bambang menambahkan bahwa kebijakan ini bersifat sementara mengingat kondisi lalu lintas saat ini begitu rumit. Dia meyakinkan jika semua moda transportasi selesai pengerjaannya bukan tidak mungkin kebijakan ini akan dievaluasi kembali bahkan bisa jadi dihilangkan ketika kondisi jalan sudah lebih lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)