Pegawai swalayan Carrefour menunjukkan poster new normal kepada pengunjung di BG Junction, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 27 Mei 2020. Foto: Antara/Didik Suhartono
Pegawai swalayan Carrefour menunjukkan poster new normal kepada pengunjung di BG Junction, Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 27 Mei 2020. Foto: Antara/Didik Suhartono

Simulasi Disiapkan di Daerah Penerap Kenormalan Baru

Sri Yanti Nainggolan • 31 Mei 2020 20:53
Jakarta: Kenormalan baru (new normal) akan diterapkan di beberapa daerah. Simulasi bakal dijalankan sebelum kebijakan itu benar-benar diterapkan. 
 
"Setelah diputuskan maka harus ada upaya sosialisasi di masyarakat kabupaten/kota tersebut," kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus korona (covid-19) Achmad Yurianto di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Minggu, 31 Mei 2020.
 
Menurut dia, edukasi terkait apa yang harus dilakukan selama kenormalan baru juga tak boleh dilupakan. Dia mencontohkan salah satu yang perlu diperhatikan yakni penataan pasar yang memenuhi protokol kesehatan.

Intinya, lanjut dia, masyarakat akan diberikan sosialisasi, edukasi, dan simulasi menjalani new normal. Dengan begitu, penerapan kebijakan ini dapat dilaksanakan dengan baik. 
 
"Termasuk di pendidikan. Sosialisasi tak hanya pada murid tapi juga orang tua dan tenaga pengajar," imbuh dia. 
 
Yuri menjelaskan penerapan new normal tak akan dilakukan serentak di semua daerah. Namun, kebijakan ini tergantung pada penyebaran virus dan keputusan kepala daerah. 
 
"Tidak tiba-tiba semua diberlakukan tanpa didahului simulasi di bidang tersebut, tanpa edukasi bagi para pihak yang terlibat di bidang tersebut," jelas dia. 
 
Simulasi Disiapkan di Daerah Penerap Kenormalan Baru
 
Baca: Syarat Daerah Bisa Terapkan Kenormalan Baru
 
Upaya ini, lanjut dia, bentuk kehati-hatian bersama. Kondisi bisa membaik jika masyarakat aktif mengambil bagian dalam penerapan new normal.
 
"Inilah cara hidup yang baru. Kita harus hidup normal sebagai negara yang produktif tapi paradigma yang baru, yaitu aman dari covid-19," jelas Yuri.
 
Informasi lengkap tentang perkembangan penanganan pandemi covid-19 bisa langsung diakses di sini
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan