Jakarta: PT TransJakarta mengantisipasi keterlambatan operasi bus yang terdampak demo yang dilakukan para ojek online dan kurir se-Jabodetabek. Direktur Operasional dan Keselamatan, Daud Joseph mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai antisipasi agar mobilitas masyarakat terlayani.
“TransJakarta pelayanan masyarakat harus stand by dalam kondisi apapun, apalagi kalau penyedia yang lain tidak melayani pastinya tanggung jawab kita untuk menyediakan lebih dari yang biasanya,” ujar Joseph kepada awak media di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.
Joseph mengatakan, TransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus (headway) untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pelanggan di Halte. Selain itu, TransJakarta menyiagakan armada bus cadangan apabila dibutuhkan.
“Kita masih punya cadangan armada 10 persen. Bisanya kita gunakan untuk perawatan dan perbaikan, maintenance di bengkel. Tapi kalau dengan kondisi seperti ini kita akan keluarkan,” sebutnya.
Dengan cadangan 10 persen itu, lanjut Joseph, diharapkan kekosongan terkait layanan transportasi bisa ditangani dengan baik. TransJakarta juga akan menunda implementasi SPLIT atau pengendapan bus setelah lewat jam sibuk pagi hari.
“Pada jam-jam off peak biasanya di jam 09.00 - 16.00 WIB bisanya bus-bus itu kita pulangkan (SPLIT). Kalau aksi penyampaian pendapat berlangsung di jam-jam itu, pastinya tidak akan kita lakukan penundaan SPLIT untuk memastikan layanan tetap tersedia,” ungkap dia.
Jakarta: PT
TransJakarta mengantisipasi keterlambatan operasi bus yang terdampak
demo yang dilakukan para ojek
online dan kurir se-Jabodetabek. Direktur Operasional dan Keselamatan, Daud Joseph mengatakan, pihaknya telah menyiapkan berbagai antisipasi agar mobilitas masyarakat terlayani.
“TransJakarta pelayanan masyarakat harus
stand by dalam kondisi apapun, apalagi kalau penyedia yang lain tidak melayani pastinya tanggung jawab kita untuk menyediakan lebih dari yang biasanya,” ujar Joseph kepada awak media di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.
Joseph mengatakan, TransJakarta telah menyiapkan beberapa langkah antisipasi salah satunya mempercepat waktu kedatangan bus (
headway) untuk meminimalisir terjadinya penumpukan pelanggan di Halte. Selain itu, TransJakarta menyiagakan armada bus cadangan apabila dibutuhkan.
“Kita masih punya cadangan armada 10 persen. Bisanya kita gunakan untuk perawatan dan perbaikan,
maintenance di bengkel. Tapi kalau dengan kondisi seperti ini kita akan keluarkan,” sebutnya.
Dengan cadangan 10 persen itu, lanjut Joseph, diharapkan kekosongan terkait layanan transportasi bisa ditangani dengan baik. TransJakarta juga akan menunda implementasi SPLIT atau pengendapan bus setelah lewat jam sibuk pagi hari.
“Pada jam-jam
off peak biasanya di jam 09.00 - 16.00 WIB bisanya bus-bus itu kita pulangkan (SPLIT). Kalau aksi penyampaian pendapat berlangsung di jam-jam itu, pastinya tidak akan kita lakukan penundaan SPLIT untuk memastikan layanan tetap tersedia,” ungkap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(END)