Ilustrasi Ojek Online. Foto: MI/Bary FathahlilahFacebook X WhatsApp Line Telegram
Ilustrasi Ojek Online. Foto: MI/Bary FathahlilahFacebook X WhatsApp Line Telegram

Gojek Minta Mitra Driver Tak Terprovokasi Aksi Demo Ojol, Operasional Tetap Normal

M Rodhi Aulia • 29 Agustus 2024 11:02
Jakarta: Ribuan driver ojek online (ojol) se-Jabodetabek akan menggelar demonstrasi pada Kamis siang di Jakarta. Pihak Gojek Indonesia mengimbau para mitra driver Gojek untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh ajakan demonstrasi dari pihak lain.
 
"Kami juga mengimbau kepada mitra driver agar tidak terprovokasi dan tetap beroperasi seperti biasa," kata Head of Corporate Affairs Gojek Indonesia, Rosel Lavina dalam keterangannya, Kamis 29 Agustus 2024.
 
Rosel menyatakan pihaknya selalu terbuka terhadap aspirasi rekan-rekan mitra driver aktif Gojek. Gojek menyediakan wadah komunikasi formal bagi mitra driver untuk menyampaikan aspirasinya dengan cara yang baik dan terorganisir.
 
Baca juga: Tertekan Kebijakan Perusahaan dan Pemerintah, Ribuan Ojol se-Jabodetabek akan Gelar Demor

"Gojek akan menindak tegas oknum-oknum yang melakukan tindakan yang merugikan terhadap pelanggan maupun mitra kami," tegas Rosel.

Grab Indonesia juga merespons terkait rencana aksi demo ini. Grab menghargai hak para mitra pengemudi untuk menyuarakan pendapatnya selama dilakukan secara tertib dan sesuai peraturan.
 
"Kami juga menyediakan wadah bagi Mitra untuk mengemukakan pendapat dan masukan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, termasuk melalui layanan Grab Support maupun kegiatan tatap muka antara perwakilan Grab dengan komunitas Mitra Pengemudi yang dilaksanakan secara berkala," kata Chief of Public Affairs Grab Indonesia, Tirza Munusamy.
 
Sebelumnya, Ketua Umum Garda Indonesia, Igun Wicaksono menyatakan sekitar 500 hingga 1.000 ojol akan melakukan unjuk rasa di berbagai titik di Jakarta. Para ojol tersebut tertekan kebijakan perusahaan aplikasi dan pemerintah yang kurang memperhatikan kesejahteraan.
 
Salah satu tuntutan utama dalam aksi ini adalah adanya legal standing yang jelas bagi para pengemudi ojol. Igun menyebutkan bahwa ketidakjelasan status hukum ini membuat perusahaan aplikasi bisa bertindak semena-mena tanpa ada sanksi tegas dari pemerintah.
 
"Dengan belum adanya legal standing bagi para pengemudi ojol maka perusahaan aplikasi bisa berbuat sewenang-wenang tanpa ada solusi dari platform dan tanpa dapat diberikan sanksi tegas oleh Pemerintah, hal inilah yang membuat timbulnya berbagai gerakan aksi protes dari para mitra," ujar Igun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan