Jakarta: Pengamat tata kota Nirwono Joga merasa ada kebijakan kontradiktif pada revitalisasi trotoar yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kebijakan Anies dianggap tak pro penghijauan.
"Membangun trotoar saya setuju, tapi tidak dengan tebang pohon. Buat apa bangun trotoar tapi tak ramah lingkungan," kata Nirwono saat dihubungi, Jumat, 8 November 2019.
Menurut dia, kebijakan ganjil lainnya yakni pedagang kaki lima (PKL) yang boleh berjualan di trotoar. Hal itu justru akan membuat pejalan kaki menjadi tak nyaman.
"Susah payah bangun trotoar ternyata PKL diizinkan. Berarti kebijakannya tak konsisten," simpul dia.
Setali tiga uang, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh juga gregetan dengan kebijakan tersebut. Penebangan pohon di Jalan Cikini sangat disayangkan karena pohon tumbuh hingga tumbuh besar membutuhkan waktu lama.
"Pohon itu kan bisa ranting-ranting saja yang ditebang, pohon itu sudah puluhan tahun usianya. Sekarang kita butuh Jakarta rindang, untuk paru-paru Jakarta. Kenapa mesti dihabiskan," kata Nova, Rabu, 7 November 2019.
Ia juga menyoroti kebijakan PKL di trotoar yang akan disahkan setelah revitalisasi trotoar beres. Ada dua hal yang persoalkan, pertama manajemen sampah. Besar kemungkinan trotoar dibanjiri sampah karena ada aktivitas jual-beli makanan.
Kedua, PKL akan membuat pejalan kaki atau pesepeda yang menggunakan fasilitas tersebut tak nyaman. "Kalau niat baik, buat saja lokasi khusus, seperti pujasera," saran politikus dari fraksi NasDem tersebut.
Jakarta: Pengamat tata kota Nirwono Joga merasa ada kebijakan kontradiktif pada revitalisasi trotoar yang dibuat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Kebijakan Anies dianggap tak pro penghijauan.
"Membangun trotoar saya setuju, tapi tidak dengan tebang pohon. Buat apa bangun trotoar tapi tak ramah lingkungan," kata Nirwono saat dihubungi, Jumat, 8 November 2019.
Menurut dia, kebijakan ganjil lainnya yakni pedagang kaki lima (PKL) yang boleh berjualan di trotoar. Hal itu justru akan membuat pejalan kaki menjadi tak nyaman.
"Susah payah bangun trotoar ternyata PKL diizinkan. Berarti kebijakannya tak konsisten," simpul dia.
Setali tiga uang, Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Nova Harivan Paloh juga gregetan dengan kebijakan tersebut. Penebangan pohon di Jalan Cikini sangat disayangkan karena pohon tumbuh hingga tumbuh besar membutuhkan waktu lama.
"Pohon itu kan bisa ranting-ranting saja yang ditebang, pohon itu sudah puluhan tahun usianya. Sekarang kita butuh Jakarta rindang, untuk paru-paru Jakarta. Kenapa mesti dihabiskan," kata Nova, Rabu, 7 November 2019.
Ia juga menyoroti kebijakan PKL di trotoar yang akan disahkan setelah revitalisasi
trotoar beres. Ada dua hal yang persoalkan, pertama manajemen sampah. Besar kemungkinan trotoar dibanjiri sampah karena ada aktivitas jual-beli makanan.
Kedua, PKL akan membuat pejalan kaki atau pesepeda yang menggunakan fasilitas tersebut tak nyaman. "Kalau niat baik, buat saja lokasi khusus, seperti pujasera," saran politikus dari fraksi NasDem tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)