Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangerap, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengklarifikasi soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Sikap tersebut dinilai patut dicontoh.
"Sikap pemberani Kaesang ini perlu kita apresiasi karena memberikan contoh yang positif," kata Ketum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (Hikmahbudhi), Candra Aditiya, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.
Candra menyampaikan sikap tersebut harus dicontoh orang yang terseret kasus dugaan korupsi. Menurut dia, banyak pihak yang enggan memenuhi panggilan Lembaga Antirasuah.
"Contoh yang positif untuk orang orang yang perhari ini masih mangkir dalam pemanggilan KPK ataupun masih menjadi buronan KPK," ungkap dia
Candra berharap klarifikasi Kaesang segera dijawab oleh KPK. Sehingga isu ini tidak terus berlarut-larut menjadi perdebatan publik.
Candra mengingatkan masih banyak persoalan negara yang harus diselesaikan sebelum masa peralihan kepemimpinan Indonesia. Jangan sampai polemik Kaesang mengalihkan perhatian terhadap isu strategis lainnya.
"Jangan sampai isu Kaesang soal naik jet pribadi ini menjadi pengalih isu yang strategis yang seharusnya kita bahas, toh Kaesang ini sebenarnya bukan pejabat publik juga," ujar dia.
Sebelumnya, Kaesang mengaku soal jet pribadi yang digunakan ke AS bersama sang istrinya bukan miliknya pribadi. Menurut dia, dirinya dan sang istri hanya menumpangi jet pribadi tersebut dengan status nebeng.
“Penggunaan pesawat itu (jet pribadi) saya numpang atau bahasa bekennya nebeng, nebeng pesawatnya teman saya,” jelas Kaesang kepada awak media di Gedung Lama milik KPK, Jakarta.
Selain itu, Kaesang menjelaskan kehadiran dirinya ke KPK hari ini sebagai sebuah inisiatif untuk meluruskan isu gratifikasi yang ramai diberitakan. Dia menegaskan, isu gratifikasi tidak benar sebab dirinya hanya warga negara biasa dan bukan penyelenggara negara.
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (
PSI), Kaesang Pangerap, mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (
KPK) untuk mengklarifikasi soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Sikap tersebut dinilai patut dicontoh.
"Sikap pemberani Kaesang ini perlu kita apresiasi karena memberikan contoh yang positif," kata Ketum Pengurus Pusat (PP) Himpunan Mahasiswa Budhis Indonesia (Hikmahbudhi), Candra Aditiya, melalui keterangan tertulis, Jumat, 20 September 2024.
Candra menyampaikan sikap tersebut harus dicontoh orang yang terseret kasus dugaan
korupsi. Menurut dia, banyak pihak yang enggan memenuhi panggilan Lembaga Antirasuah.
"Contoh yang positif untuk orang orang yang perhari ini masih mangkir dalam pemanggilan KPK ataupun masih menjadi buronan KPK," ungkap dia
Candra berharap klarifikasi Kaesang segera dijawab oleh KPK. Sehingga isu ini tidak terus berlarut-larut menjadi perdebatan publik.
Candra mengingatkan masih banyak persoalan negara yang harus diselesaikan sebelum masa peralihan kepemimpinan Indonesia. Jangan sampai polemik Kaesang mengalihkan perhatian terhadap isu strategis lainnya.
"Jangan sampai isu Kaesang soal naik jet pribadi ini menjadi pengalih isu yang strategis yang seharusnya kita bahas, toh Kaesang ini sebenarnya bukan pejabat publik juga," ujar dia.
Sebelumnya, Kaesang mengaku soal jet pribadi yang digunakan ke AS bersama sang istrinya bukan miliknya pribadi. Menurut dia, dirinya dan sang istri hanya menumpangi jet pribadi tersebut dengan status nebeng.
“Penggunaan pesawat itu (jet pribadi) saya numpang atau bahasa bekennya nebeng, nebeng pesawatnya teman saya,” jelas Kaesang kepada awak media di Gedung Lama milik KPK, Jakarta.
Selain itu, Kaesang menjelaskan kehadiran dirinya ke KPK hari ini sebagai sebuah inisiatif untuk meluruskan isu gratifikasi yang ramai diberitakan. Dia menegaskan, isu
gratifikasi tidak benar sebab dirinya hanya warga negara biasa dan bukan penyelenggara negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)