Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak seluruh pihak mewaspadai ideologi terorisme. Apalagi, ideologi terorisme itu berkaitan dengan sentimen agama.
"Ideologi terorisme selalu bergerak mengangkat terkait dengan sentimen agama dan itu harus diwaspadai. Dengan maksud mencapai tujuan mereka, perlu edukasi kepada seluruh masyarakat sehingga menggandeng tokoh-tokoh agama di seluruh Indonesia agar ada interaksi kepada masyarakat dan langkah-langkah moderasi dalam beragama," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dikutip Antara, Selasa, 13 Oktober 2021.
Dia mengatakan ancaman terorisme hanya bisa diatasi bersama-sama. Khususnya, seluruh kementerian lembaga, tokoh pemuka agama, dan tokoh masyarakat hingga tokoh adat. Semua pihak harus membangun kekuatan dan ketahanan bangsa dari ideologi-ideologi terorisme.
Menurut dia, ideologi terorisme memiliki karakteristik intoleran, radikal, dan menghalalkan segala cara. Termasuk menggunakan kekerasan untuk menyusupkan ideologinya yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
"Kalau anggap ini sebagai virus radikal maka harus menemukan vaksinnya, dan coba membangun semangat penguatan nilai-nilai kebangsaan kita berdasarkan Pancasila dan mengakomodir keberagaman suku, ras, agama, dan golongan. Semangat hidup rukun di tengah keberagaman merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang beragam," kata Boy.
Baca: Kepala BNPT: Densus 88 Dibutuhkan Dalam Penegakan Hukum Terorisme
Dia ingin seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan. Tujuannya, pengusung terorisme tidak sampai ke tengah-tengah masyarakat.
"Penting juga mengingatkan bahwa terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa diberikan tempat dan penjara tidak boleh kalah dengan terorisme," ujarnya.
Boy mengajak seluruh unsur bergandeng tangan, bekerja, berkolaborasi, memerangi segala potensi ancaman yang berkaitan dengan kejahatan terorisme. Aksi terorisme harus diantisipasi.
"Ada program mitigasi yang perlu kita lakukan bersama-sama antara unsur pemerintahan dan lembaga masyarakat. Bersama dengan tokoh-tokoh bagaimana terus menjadikan peristiwa kekerasan perkara di masa lalu adalah modal untuk membangun ke depan kehidupan masyarakat yang lebih baik," ucap Boy.
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengajak seluruh pihak mewaspadai ideologi
terorisme. Apalagi, ideologi
terorisme itu berkaitan dengan sentimen agama.
"Ideologi terorisme selalu bergerak mengangkat terkait dengan sentimen agama dan itu harus diwaspadai. Dengan maksud mencapai tujuan mereka, perlu edukasi kepada seluruh masyarakat sehingga menggandeng tokoh-tokoh agama di seluruh Indonesia agar ada interaksi kepada masyarakat dan langkah-langkah moderasi dalam beragama," kata Kepala BNPT Komjen Boy Rafli Amar dikutip Antara, Selasa, 13 Oktober 2021.
Dia mengatakan ancaman
terorisme hanya bisa diatasi bersama-sama. Khususnya, seluruh kementerian lembaga, tokoh pemuka agama, dan tokoh masyarakat hingga tokoh adat. Semua pihak harus membangun kekuatan dan ketahanan bangsa dari ideologi-ideologi terorisme.
Menurut dia, ideologi terorisme memiliki karakteristik intoleran, radikal, dan menghalalkan segala cara. Termasuk menggunakan kekerasan untuk menyusupkan ideologinya yang bertentangan dengan ideologi bangsa Indonesia, yakni Pancasila.
"Kalau anggap ini sebagai virus radikal maka harus menemukan vaksinnya, dan coba membangun semangat penguatan nilai-nilai kebangsaan kita berdasarkan Pancasila dan mengakomodir keberagaman suku, ras, agama, dan golongan. Semangat hidup rukun di tengah keberagaman merupakan identitas dan jati diri bangsa Indonesia yang beragam," kata Boy.
Baca:
Kepala BNPT: Densus 88 Dibutuhkan Dalam Penegakan Hukum Terorisme
Dia ingin seluruh pihak meningkatkan kewaspadaan. Tujuannya, pengusung terorisme tidak sampai ke tengah-tengah masyarakat.
"Penting juga mengingatkan bahwa terorisme merupakan kejahatan yang tidak bisa diberikan tempat dan penjara tidak boleh kalah dengan terorisme," ujarnya.
Boy mengajak seluruh unsur bergandeng tangan, bekerja, berkolaborasi, memerangi segala potensi ancaman yang berkaitan dengan kejahatan terorisme. Aksi terorisme harus diantisipasi.
"Ada program mitigasi yang perlu kita lakukan bersama-sama antara unsur pemerintahan dan lembaga masyarakat. Bersama dengan tokoh-tokoh bagaimana terus menjadikan peristiwa kekerasan perkara di masa lalu adalah modal untuk membangun ke depan kehidupan masyarakat yang lebih baik," ucap Boy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)