Jakarta: Polisi menetapkan 22 orang sebagai tersangka terkait kericuhan di Kabupaten Yahukimo, Papua. Puluhan orang itu diduga terlibat dalam kerusuhan yang menyebabkan enam orang meninggal dunia.
"Penanganan kasusnya, penyidik telah menindaklanjuti kasus tersebut dan telah menetapkan 22 tersangka," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Oktober 2021.
Baca: 22 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kericuhan di Yahukimo
Rusdi belum membeberkan detail peran ke-22 tersangka. Namun, Rusdi memastikan mereka terlibat dalam penyerangan Gereja Gidi, Papua, Minggu, 3 Oktober 2021.
"Mereka terlibat dalam aksi kekerasan," kata jenderal bintang satu itu.
Rusdi mengatakan penyidik masih mendalami peristiwa itu. Dia tak menutup kemungkinan jumlah tersangka bakal bertambah.
"Itu kasusnya cukup besar, karena itu kasus ini masih didalami," ujar Rusdi.
Kericuhan di Yahukimo menjadi sorotan sobat Medcom.id. Selain itu, pembaca setia Kanal Nasional Medcom.id juga mengakses berita terkait proyek pengadaan quay container crane (QCC) di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang bermasalah.
Proyek pengadaan tiga unit QCC di Pelindo II disebut harus dirancang ulang. Pasalnya, ada perubahan dari single lift menjadi twin lift.
Hal itu disampaikan mantan Asisten Kepala Biro Pengadaan Bidang Teknik PT Pelindo II Teguh Pramono. Dia diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II, Richard Joost (RJ) Lino.
"Harusnya diulang dari awal lagi karena anggaran sudah beda," kata Teguh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Oktober 2021.
Baca: Pengadaan QCC di Pelindo II Era RJ Lino Semestinya Dirancang Ulang
Menurut Teguh, harga perkiraan sendiri (HPS) proyek QCC di cabang Pelabuhan Panjang, Palembang, dan Pontianak sudah ditentukan untuk single lift. HPS dirancang Senior Manajer Peralatan PT Pelindo II Haryadi Budi Kuncoro dan Asisten Senior Manager Alat Bongkar Muat, Mashudi Sanyoto.
Pada perkara ini, RJ Lino didakwa merugikan keuangan negara US$1,997 juta terkait pengadaan tiga unit QCC pada 2009-2011. Angka itu jauh dari perhitungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya, yakni US$22.828,94.
Pemberitaan terkait kericuhan di Yahukimo dan kasus yang menjerat RJ Lino bakal diperbarui. Simak selengkapknya hanya di Kanal Nasional Medcom.id.
Jakarta: Polisi menetapkan 22 orang sebagai tersangka terkait kericuhan di Kabupaten Yahukimo,
Papua. Puluhan orang itu diduga terlibat dalam kerusuhan yang menyebabkan enam orang meninggal dunia.
"Penanganan kasusnya, penyidik telah menindaklanjuti kasus tersebut dan telah menetapkan 22 tersangka," kata Karo Penmas Divisi Humas
Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Oktober 2021.
Baca:
22 Orang Ditetapkan Sebagai Tersangka Kericuhan di Yahukimo
Rusdi belum membeberkan detail peran ke-22 tersangka. Namun, Rusdi memastikan mereka terlibat dalam penyerangan Gereja Gidi, Papua, Minggu, 3 Oktober 2021.
"Mereka terlibat dalam aksi kekerasan," kata jenderal bintang satu itu.
Rusdi mengatakan penyidik masih mendalami peristiwa itu. Dia tak menutup kemungkinan jumlah tersangka bakal bertambah.
"Itu kasusnya cukup besar, karena itu kasus ini masih didalami," ujar Rusdi.
Kericuhan di Yahukimo menjadi sorotan sobat
Medcom.id. Selain itu, pembaca setia
Kanal Nasional Medcom.id juga mengakses berita terkait proyek pengadaan
quay container crane (QCC) di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) yang bermasalah.
Proyek pengadaan tiga unit QCC di Pelindo II disebut harus dirancang ulang. Pasalnya, ada perubahan dari
single lift menjadi
twin lift.
Hal itu disampaikan mantan Asisten Kepala Biro Pengadaan Bidang Teknik PT Pelindo II Teguh Pramono. Dia diperiksa sebagai saksi untuk terdakwa mantan Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo II,
Richard Joost (RJ) Lino.
"Harusnya diulang dari awal lagi karena anggaran sudah beda," kata Teguh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 6 Oktober 2021.
Baca:
Pengadaan QCC di Pelindo II Era RJ Lino Semestinya Dirancang Ulang
Menurut Teguh, harga perkiraan sendiri (HPS) proyek QCC di cabang Pelabuhan Panjang, Palembang, dan Pontianak sudah ditentukan untuk single lift. HPS dirancang Senior Manajer Peralatan PT Pelindo II Haryadi Budi Kuncoro dan Asisten Senior Manager Alat Bongkar Muat, Mashudi Sanyoto.
Pada perkara ini, RJ Lino didakwa merugikan keuangan negara US$1,997 juta terkait pengadaan tiga unit QCC pada 2009-2011. Angka itu jauh dari perhitungan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya, yakni US$22.828,94.
Pemberitaan terkait kericuhan di Yahukimo dan kasus yang menjerat RJ Lino bakal diperbarui. Simak selengkapknya hanya di
Kanal Nasional Medcom.id.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)